REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan harga dan pasokan pangan menjelang akhir tahun dipastikan aman. Hal itu diindikasi dengan adanya angka inflasi pangan yang turun dari 10 persen ke 1,26 persen hingga akhir tahun 2018.
Ia juga menyebut, pada 2019 mendatang fokus Kementerian Pertanian (Kementan) adalah bertransformasi ke pertanian modern. Untuk mencapai itu, Kementan akan melatih Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar memiliki pengetahuan serta skill dalam mengendalikan pertanian yang berbasis teknologi modern. Revolusi industri ini harus terus dilatih, bahkan beberapa PPL sudah dikirim ke Taiwan.
"Sekarang sedang kita ajukan lagi ke Presiden, untuk mengirim PPL ke sejumlah negara,” kata Amran, di IPB Convention Center, Kamis (20/12).
Dia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan agar mekanisasi pertanian Indonesia meningkat. Sistem pengemasan hasil pertanian Indonesia dinilai Amran menjadi salah satu aspek lemahnya daya saing. Oleh karena itu, aspek tersebut akan terus diupayakan membaik seiring perubahan fokus pertanian di 2019 mendatang.
Amran menjelaskan, dalam meningkatkan pertanian secara menyeluruh, peran serta PPL sangat vital. Sebab, Indonesia hanya memiliki 50 ribu orang anggota PPL yang terjun ke lapangan untuk mengawal 132 juta petani di lapangan.
“Selama empat tahun ini, pencapaian PPL sudah sangat menggembirakan dan akan terus kami genjot. Selain inflasi pangan sudah turun, ekspor pangan kita naik 29 persen, investasi dari 2013 dibanding 2018 meningkat 110 persen, kemiskinan turun dari 17 juta ke angka 15 juta. Jadi, peran PPL memang sangat vital,” kata Amran.
Ia menjelaskan, selain berfokus pada revolusi industri pertanian, Kementan juga akan memanfaatkan potensi rawa yang tersebar di Indonesia. Ia menyebut saat ini pemanfaatan rawa telah masuk ke dalam program manajemen air, memfokuskan indeks pertanaman, dan menanggulangi permasalahan pirit.
Terkait persiapan pangan menjelang akhir tahun, Amran menyebut harga pangan termasuk stabil karena mengacu data inflasi yang turun. Permasalahan pasokan pangan seperti masih adanya mafia pangan, menurut Amran masih ditandaklanjuti.
“Mafia pangan yang sudah kita tindak ada 409 tersangka. Yang berproses humum ada 782, yang sudah kita blacklist ada 15 orang, dan Insyaallah akan bertambah lagi menjadi 21 orang,” kata Amran.
Dari pantauan Republika.co.id, di sejumlah pasar tradisional Kota Bogor, Kamis (20/12), harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan. Di Pasar Sukasari, harga telor ayam dibanderol Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu per kilo dari harga sebelumnya di kisaran Rp 23 ribu per kilo. Sementara di Pasar Anyar, harga telor ayam dibanderol Rp 26 ribu per kilo dari harga Rp 23 ribu per kilo sebelumnya.