Kamis 20 Dec 2018 14:05 WIB

Himbara Luncurkan Sinergi Teknologi Komputasi Awan

Komputasi awan perlu mengantisipasi pesatnya teknologi layanan pembayaran nontunai.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Cloud Computing
Foto: nostra.ie
Cloud Computing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) meluncurkan Cloud Himbara yang merupakan sistem penyimpanan bersama bank-bank milik negara hasil sinergi teknologi. Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN menandatangani kesepakatan mengembangkan teknologi cloud untuk mendukung transformasi digital menuju Industri 4.0. 

Ketua Task Force Cloud Himbara sekaligus Direktur IT PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Andi Nirwoto mengatakan sinergi ini adalah suatu keharusan. Penggunaan internet di Tanah Air semakin meningkat, termasuk untuk industri maupun layanan transaksi keuangan.

Sinergi Himbara dalam teknologi cloud ini dipercaya akan meningkatkan pelayanan dengan pesat baik dari segi kecepatan, ketepatan, keamanan, dan ketangguhan. Cloud akan membuat operasional perbankan lebih efisien dari segala aspek.

"Salah satu yang utama dalam digitalisasi adalah mengoptimalkan cloud computing, berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat serta mengembangkan bisnis," kata Andi dalam konferensi pers peluncuran Himbara Cloud, di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (20/12).

Peluncuran sekaligus seminar Himbara Cloud Innovation Day bertajuk Facing Industry 4.0: Journey to Cloud Computing. Dalam gelaran ini, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans sekaligus memperkenalkan Mandiri Cloud.

Cloud computing merupakan pondasi dari beberapa teknologi yang menjadi pemantik dalam revolusi industri 4.0, seperti Artificial Intelegence, Block Chain, dan Data Science. Menurutnya, Mandiri Cloud yang diterapkan oleh Bank Mandiri didukung oleh sistem yang aman, cepat, dan fleksibel.

Teknologi dalam Mandiri Cloud, lanjut Rico, dikembangkan menjadi hybrid cloud sehingga dapat bersinergi dengan Himbara untuk eksplorasi dan penggunaan bersama. Country Manager Indonesia VMware Cin Cin Go mengemukakan bahwa komputasi awan sudah sangat dibutuhkan perbankan.

"Manfaatnya untuk memperkuat infrastruktur layanan, terutama mengantisipasi pesatnya teknologi layanan pembayaran nontunai," kata dia.

Dunia perbankan dan industri keuangan membutuhkan infrastruktur jaringan baru yang mampu melindungi beragam aplikasi, data, dan pengguna di berbagai lingkungan cloud. Dengan demikian, perbankan, khususnya bank-bank milik negara, dapat dengan cepat menjawab tantangan dan kompetisi layanan pembayaran nontunai.

Direktur Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dadang Setiabudi mengatakan kondisi teknologi sangat dinamis sehingga menuntut industri untuk terus berkembang. Termasuk dunia perbankan yang harus terus melakukan inovasi berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Komputasi awan adalah salah satu teknologi yang dapat menjawab tantangan bisnis di industri 4.0. Ini karena cloud merupakan basis infrastruktur yang dapat dikembangkan untuk teknologi-teknologi lain. 

Direktur Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Indra Utoyo mengatakan BRI berkomitmen untuk terus melakukan investasi termasuk dalam teknologi informasi. Tahun depan, BRI menggelontorkan dana sekitar Rp 3,1 triliun. 

Investasi teknologi terutama untuk modernisasi infrastruktur, core banking, digital banking, big data dan cloud. BRI telah mampu mengembangkan platform hybrid yang dapat memberikan ketangguhan bisnis yang dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement