REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah mencatat potensi investasi dari penanaman modal asing maupun dalam negeri bisa mencapai Rp 245 triliun. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo mengatakan sepanjang periode 2013 hingga 2018 terdapat rencana investasi sekitar Rp 412 triliun yang akan masuk ke Jawa Tengah.
Investasi sebesar itu, lanjut dia, terbagi atas 8.394 proyek. Hingga 2018, menurut dia, yang sudah terealisasi mencapai Rp 167 triliun yang terdiri atas 7.167 proyek.
"Sisanya sekitar Rp 245 triliun ini masih berpotensi direalisasikan dengan berbagai strategi," katanya.
Upaya untuk mengejar target investasi, lanjut dia, juga dilakukan melalui perluasan usaha serta relokasi usaha ke Jawa Tengah. Selama 2017 hingga 2018, kata dia, terdapat 35 proyek PMA dan 36 proyek PMDN yang memperluas serta merelokasi usahanya ke Jawa Tengah.
"Bidang usahanya bermacam-macam, seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, makanan, furnitur, dan sebagainya," katanya.
Adapun upaya yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong masuknya investasi ke Jawa Tengah antara lain dengan memberi insentif sektor usaha yang bisa menyerap tenaga kerja. "Mendorong optimalisasi produk unggulan daerah. Perluasan kompetensi sumber daya manusia berbasis vokasi," ucap dia.