Kamis 13 Dec 2018 14:38 WIB

Menteri PUPR Sindir Proyek Tol Padang-Pekanbaru

Menteri PUPR bandingkan tol Sumbar dengan pengerjaan jalan trans-Papua

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meninjau lokasi pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru di Padang Pariaman, Ahad (4/2).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meninjau lokasi pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru di Padang Pariaman, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyindir proyek jalan tol Padang-Pekanbaru yang tak kunjung bisa dimulai. Padahal, ground breaking-nya dilakukan Presiden Jokowi di awal 2018 lalu. Basuki membandingkan pengerjaan tol di Sumbar yang mandeg dengan pengerjaan jalan trans-Papua yang tetap jalan terus meski ada insiden penembakan terhadap pekerjanya.

"Transpapua 3.500 km dan tidak ada satupun titik yang ditolak masyarakat. Kalau di sini bangun jalan kan pasti kendala lahan, kayak tol yang mau kita bangun di sini ya," ujar Basuki saat meninjau pembangunan jembatan darurat Padang-Bukittinggi, Kamis (13/12).

(Baca: Proyek Jalan Trans Papua Dilanjutkan Januari 2019)

Basuki mengingatkan bahwa niatan pemerintah untuk membangun tol bukan tanpa alasan. Perkembangan moda transportasi membuat infrastruktur tol menjadi sebuah kebutuhan yang tak terelakkan. Bila tak ada tol, lanjutnya, maka infrastruktur eksisting saat ini tidak mampu menampung pertumbuan jumlah kendaraan.

"Kalau ngga ada tol, macet semua. kalau di papua ada satu kendala, keamanan. Kita bisa atasi dengan pengawalan Polri dan TNI," katanya.

Sebagai informasi, PT Hutama Karya selaku penggarap tol Trans-Sumatra mencatat, baru 800 meter ruas dari total 255 kilometer (km) yang sudah dilakukan pengerjaan. Itu pun, pekerjaan yang sudah dilakukan baru sebatas land clearing dan timbunan ground breaking.

Kontraktor tol tersebut mengungkapkan, terhambatnya pengerjaan fisik seksi I tol Padang-Pekanbaru disebabkan tidak cocoknya harga yang diterbitkan oleh tim appraisal (penilai). Meski saat ini dihentikan sementara, Hutama Karya tetap stand by di lokasi seksi I Padang-Sicincin untuk sewaktu-waktu langsung mengebut merampungkan pembangunan tol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement