Selasa 04 Dec 2018 16:36 WIB

Hari Tanah Sedunia, Kementan Ajak Peduli Tanah

Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang multifungsi tanah.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
 Kementerian Pertanian membuka Hari Tanah Sedunia Tahun 2018 di Balai  Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor, pada Selasa  (4/12).
Foto: Adinda Pryanka/REPUBLIKA
Kementerian Pertanian membuka Hari Tanah Sedunia Tahun 2018 di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor, pada Selasa (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Tanah Sedunia Tahun 2018 di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor, pada Selasa (4/12) dan Rabu (5/12). Perhelatan tahunan ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran publik akan arti penting tanah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pelaksanaan Hari Tanah Sedunia di Indonesia sudah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Selain pihak pemerintahan, turut hadir akademisi di bidang pertanahan hingga siswa dan mahasiswa.

Pada tahun depan, Syukur berharap, pelaksanaan Hari Tanah Sedunia di Indonesia dapat melebarkan sayapnya lagi. Yakni dengan mengundang ahli pertanahan dari luar negeri, setidaknya dari lingkup ASEAN. "Dengan begitu, kita bisa berdiskusi, bertukar pikiran mengenai tantangan dan solusi isu pertanahan," ujarnya ketika ditemui usai membuka acara, Selasa (4/12).

Syukur menjelaskan, peringatan tahunan dilaksanakan dengan sejumlah tujuan. Selain meningkatkan kesadaran masyarakat tentang multifungsi tanah, juga meningkatkan kemampuan peserta dalam mengimplementasikan inovasi teknologi pengelolaan lahan.

Tujuan lainnya, merumuskan konsep ketahanan tanah sebagai paradigma dalam menyediakan alternatif solusi untuk polusi tanah. Terakhir, Syukur mengatakan, memperkuat kerja sama dan jaringan untuk percepatan hilirisasi inovasi teknologi pengelolaan lahan.

Selama dua hari ini, serangkaian kegiatan dilaksanakan, seperti Open House BBSDLP-Balittanah-Musium Tanah dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Tanah dan Aplikasi. "Ada juga Soil Judging Contest dan talkshow," tutur Syukur.

Open House diikuti lebih dari 1.000 siswa TK, SD dan SMP. Para peserta mengunjungi agrosinema dan menonton film-film terkait pertanian dan penelitian. Mereka juga diberi kesempatan mengunjungi petak pamer melihat aneka tanaman dan praktik penanaman.

Sementara itu, bimbingan teknis diikuti 136 orang dari petani, penyuluh, mahasiswa, dosen, swasta, guru dan umum. Materi yang disampaikan adalah teknik pembuatan pupuk organik dan pembacaan peta.

Sekretaris Balitbang Pertanian Muhammad Prama Yufdi mengatakan, Kementan selalu berupaya membuat dan melaksanakan sejumlah kegiatan strategis yang tujuannya tidak lain untuk pengembangan pertanian di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan lahan.

Prama mengatakan, pihaknya mengupayakan intervensi dan inovasi terkait pemanfaatan lahan pertanian. Saat ini, Baitbang Pertanian juga sedang diseminasi dan memasalkan di lapangan supaya memberikan manfaat besar di bidang pertanian.

"Terkait inovasi ini, kami yakini bahwa fasilitas kami memiliki kualitas yang layak," ujarnya.

Prama mengajak kepada semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama memanfaatkan inovasi dan teknologi yang sudah dan akan dikembangkan Balitbang Pertanian. Ia menjelaskan, laboratorium dan kebun percobaan yang ada kini dapat dimanfaatkan bersama untuk kepentingan ilmu pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement