Senin 03 Dec 2018 14:42 WIB

Tol Cigatas Sudah Masuk Tahapan Penentuan Lokasi

Lelang proyek pembangunan jalan tol tersebut dilakukan pada 2019.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono menyatakan, rencana pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar, memasuki tahapan penentuan lokasi (penlok). Menurut Basuki, setelah dilakukan studi, nantinya Penlok tol Bandung-Tasikmalaya-Banjar ini akan diajukan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Basuki berharap, lelang proyek pembangunan jalan tol tersebut dilakukan pada 2019. "Itu sedang di penlok, dan akan ditenderkan di tahun 2019 ini. Penloknya nanti kami ajukan kepada Pak Gubernur," ujar Basuki kepada wartawan setelah Upacara Hari Bakti PU di halaman Gedung Sate, Senin (3/12).

Pendanaan  pembangunan jalan tol di Pulau Jawa, kata dia, termasuk Bandung-Banjar ini, berupa investasi. Hal ini dilakukan, karena ekonomi di Pulau Jawa ini sudah berkembang pesat.

photo
Tol trans Jawa.

"Untuk di jalan tol di Jawa ini kebanyakan investasi, karena kan Jawa ini sudah berkembang," katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, berharap di ulang tahun PUPR ke-73 ini, akan semakin banyak proyek pembangunan nasional yang dikerjakan di Jawa Barat. Sehingga, masyarakat akan merasakan dampak pembangunan nasional.

Terkait jalan tol penghubung Bandung, Tasikmalaya sampai Banjar, Uu mengatakan jika akan dilelangkan pada awal 2019, maka diharapkan proses pembangunannya bisa cepat dan tidak ditunda-tunda lagi.

Apalagi, kata Uu, arus lalu lintas di jalan utama Bandung-Tasikmalaya-Banjar, sudah sangat padat dan membutuhkan solusi untuk mempercepat arus lalu lintasnya. Kemacetan pun menjadi hal yang biasa saat masa libur seperti Idulfitri dan Tahun Baru.

Jalur tersebut pun, kata dia, sangat penting untuk mendistribusikan logistik seperti bahan pangan dari kawasan Priangan Timur ke Bandung atau Jakarta. Jika ada jalan tol, jalur distribusi akan jauh lebih cepat dan menekan angka inflasi. 

Dikatakan Uu, semua yang dilakukan nasional akan didukung oleh program Pemprov Jabar. Karena RPJMD, konsider dengan RPJMN. "Tidak bisa berbeda, termasuk pembangunan infrastruktur di wilayah selatan dan juga pariwisata di wilayah selatan," katanya. 

Menurut Uu, jalan tol ini rencananya akan dibangun dengan jalur Gedebage, Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,  dan Banjar. Bahkan, akan ditembuskan sampai Cilacap di Jawa Tengah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement