Senin 03 Dec 2018 13:38 WIB

Inflasi Terjaga, Darmin: Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan

BPS mengumumkan inflasi pada November sebesar 0,27 persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Darmin Nasution
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan, perekonomian Indonesia masih mampu bertahan dengan baik. Meski ada tekanan dari situasi ekonomi dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, hal itu terlihat dari perekonomian di Tanah Air yang masih tumbuh serta tingkat inflasi yang terjaga. "Tahun lalu inflasi sekitar 3,5 persen. Kini per Oktober inflasi kita di sekitar tiga persen," ujarnya dalam acara CEO Network di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12).

Per November, kata dia, inflasi pun di sekitar tiga persen. "Bisa kurang sedikit, bisa tambah sedikit, tapi saya cenderung bilang kurang sedikit," kata Darmin.

Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan inflasi pada November sebesar 0,27 persen. Dengan begitu secara tahunan sebesar 3,23 persen.

Lebij lanjut, Darmin memaparkan, terjaganya angka inflasi tersebut karena pertumbuhan dan stabilitas perekonomian Indonesia terbilang kuat. Itu tercermin dari data sosial ekonomi, tingkat pengangguran, gini ratio dan pendekatan terhadap distribusi indeks pembangunan manusia secara konsisten membaik.

Di sisi lain, kata Darmin, saat ini pemerintah melakukan pendekatan berbeda untuk perbaikan ekonomi. Di antaranya dalam menggenjot infrastruktur, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga permasalahan agraria.

Lebih lanjut, kata dia, pertumbuhan stabilitas turut terjaga. Tercermin dari data sosial ekonomi yang membaik.

"Tingkat pengangguran, kemiskinan, gini rasio, dan indeks pembangunan manusia konsisten membaik. Jadi tidak berlebihan kalau kita bilang kualitas pertumbuhan ekonomi kita baik," tegasnya.

Ia pun mengapresiasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Pasalnya, angka itu lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement