REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Grup Dua Puluh (G20) di Buenos Aires, Argentina. Padahal, Trump dan Putin telah dijadwalkan akan bertemu pada Sabtu (1/12) di Buenos Aires.
Trump membatalkan pertemuannya dengan Putin melalui beberapa tweet. Pemerintah Rusia mengaku belum diberitahu tentang pembatalan tersebut, sepertinya Trump telah memutuskan untuk membatalkan pertemuan dalam perjalanannya menuju KTT G20 di Argentina.
"Berdasarkan fakta, Rusia belum mengembalikan kapal-kapal dan pelaut ke Ukraina, saya telah memutuskan bahwa akan lebih baik bagi semua pihak yang berkepentingan untuk membatalkan pertemuan saya yang sebelumnya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Argentina, saya menantikan pertemuan yang berarti lagi segera setelah situasi ini teratasi," kata Trump melalui akun Twitter-nya pada Kamis (29/11).
The Guardian melaporkan, pembatalan pertemuan Trump dan Putin menyusul insiden pada Ahad lalu di Laut Azov antara Ukraina dan Rusia. Kapal-kapal Rusia menabrak dan menembaki kapal-kapal Ukraina. Rusia juga menahan kru kapal-kapal tersebut.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko telah meminta NATO untuk mengerahkan kapal-kapal ke Laut Azov. Tujuannya, agar kapal-kapal NATO memberikan keamanan di tengah terjadinya krisis yang mendalam dengan Rusia.
Sementara itu, pengadilan Rusia telah menempatkan 24 pelaut Ukraina dalam tahanan prasidang selama dua bulan. Pengacara para pelaut tersebut mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa, beberapa pelaut telah diterbangkan ke Moskow.
Sesaat sebelum Trump mengumumkan keputusannya untuk membatalkan pertemuan dengan Putin, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan diberikan laporan terbaru tentang perkembangan insiden di Laut Azov. Hal tersebut disampaikan kepada wartawan dalam perjalanan ke Buenos Aires untuk menghadiri KTT G20.