Sabtu 21 Jun 2025 09:30 WIB

Ini Tantangan Ganti Semua Armada Transjakarta Sampai Mikrotrans Menjadi Kendaraan Listrik

Biaya pemeliharaan bus listrik jauh lebih efisien.

Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Daud Joseph
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Daud Joseph

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transjakarta merencanakan langkah mengganti semua armadanya menjadi kendaraan listrik. Tak hanya bus besar, melainkan juga kendaraan kecil untuk Mikrotrans yang biasanya melayani trayek yang melewati jalan-jalan kecil permukiman.

Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Daud Joseph mengatakan, Transjakarta punya pengalaman yang baik dalam pengadaan bus listrik besar. Dari fase awal harus mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan bus konvensional menggunakan BBM (ICE), sampai sekarang menjadi jauh lebih efisien.

Baca Juga

"Begitu bicara bus sedang, masalah kita adalah baterai. Begitu bicara bus ukuran kecil (mikrotrans) tantangan kita adalah kepemilikan mobil," kata Joseph di sela mengisi acara talkshow di Jakarta International E-prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, Jumat (20/6/2025) sore.

Joseph mengatakan, kepemilikan mikrotrans biasanya pribadi. Sementara untuk mengganti ke kendaraan listrik, membutuhkan biaya yang cukup besar.

"Kalau perusahaan bisa mendapatkan pembiayaan lewat pinjaman, tapi kalau orang pribadi kan agak sulit. Beli kendaraannya agak mahal. Apalagi pinjaman pasi ada namanya track record laporan keuangan. Itu sih tantangan kita sekarang," kata dia.

Meski demikian, ke depan Mikrotrans tetap akan menggunakan mobil listrik. Sebab, kata dia, ada dasar hukum kuat lewat Keputusan Gubernur nomor 1053 tahun 2022 dan Instruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019. Keduanya sama-sama menyatakan pada tahun 2030 semua bus Jakarta harus menggunakan tenaga listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement