Jumat 16 Nov 2018 22:00 WIB

Bank Sampoerna Luncurkan Platform Pinjaman Online

Pada tahap awal, PDaja.com baru tersedia di Jabodetabek.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Sampoerna.
Foto: bank sampoerna
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Sampoerna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna baru saja meluncurkan aplikasi pinjaman berbasis web bernama PDaja.com. Rencananya, dalam enam bulan ke depan, aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba.

"Kita akan siapkan di cabang-cabang Bank Sampoerna. Hanya saja kita lihat dulu pasar di Jakarta," ujar Direktur Funding, SME, FI dan Jaringan Kantor Ong Tek Tjan di Jakarta, Jumat, (16/11).

Pada tahap awal, PDaja.com baru tersedia di Jabodetabek. Sebab, dalam aplikasi tersebut tersedia pula database properti dari nasabah serta eksternal, seperti harga tanah serta rumah di beberapa kawasan.

"Kalau daerah di luar Jakarta bisa ngajuin, tapi datanya tidak selengkap di Jakarta," kata Ong.

Maka, perusahaan akan memenuhi database di Jakarta dahulu baru diperluas ke seluruh Indonesia. Sebagai informasi, PDaja.com menawarkan pinjaman usaha dengan jaminan properti. Plafon yang ditawarkan per pinjaman minimal Rp 50 juta dan maksimal Rp 10 miliar.

Ia pun mengklaim, PDaja.com sebagai platform pinjaman online pertama dengan jumlah plafon besar. Diharapkan hal ini memudahkan para pengusaha, terutama pengusaha baru yang belum pernah mendapat kredit dari bank lain.

Baginya mengembangkan layanan digital sangat penting, agar tidak ketinggalan dengan bank lain. Apalagi kini bermunculan pula financial technology (fintech).

Meski begitu, Ong menilai bank dan fintech bisa berkolaborasi sehingga bisa berjalan bersama. "Banyak kolaborasi yang bisa dibuka. Kita pun sudah kerjasama dengan beberapa fintech," katanya.

Sayangnya, ia enggan menyebutkan, fintech apa saja yang telah digandeng. "Kita terbuka untuk kerjasama dengan fintech, kalau fintech-nya mau bekerjasama misalnya, bisa link ke kita lalu masuk ke PDaja.com," kata Ong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement