Jumat 09 Nov 2018 09:34 WIB

Perdagangan Cina-ASEAN Naik 13,7 Persen

Nilai perdagangan Cina dengan Indonesia selama Januari-Juli 2018 meningkat 33 persen

Ilustrasi - Hubungan ASEAN dan Cina.
Foto: centerforsecuritypolicy.org
Ilustrasi - Hubungan ASEAN dan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Nilai perdagangan Cina dengan negara-negara anggota ASEAN selama periode Januari-Oktober 2018 tercatat 3,18 triliun renminbi (sekitar Rp 6.709 triliun). Nilai perdagangan tersebut naik 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017.

Badan Bea dan Cukai Cina (GAC) pada Jumat (9/11), menyebutkan bahwa ASEAN merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Cina. Dengan Uni Eropa yang merupakan mitra dagang terbesar pertama, Cina mencatat nilai perdagangan pada periode tersebut sebanyak 3,68 triliun renminbi atau naik 11,3 persen.

Kemudian dengan Amerika Serikat (AS) sebagai mitra dagang terbesar kedua Cina tercatat 3,44 triliun. Nilai perdagangan dengan AS ini mengalami kenaikan relatif kecil dibandingkan dengan ASEAN dan Uni Eropa karena hanya 7,4 persen selama periode tersebut.

GAC mencatat bahwa total surplus perdagangan Cina pada Oktober 2018 senilai 233,63 miliar renminbi atau lebih banyak dibandingan dengan bulan sebelumnya yang hanya 213,23 miliar renminbi. Meskipun demikian, selama Oktober 2018 peningkatan impor Cina lebih tinggi daripada ekspor.

Menurut GAC, impor Cina naik 26,3 persen dibandingkan Oktober 2017 dan ekspornya hanya meningkat 20,1 persen. Peningkatan impor Cina pada September 2018 tercatat 17,4 persen, sedangkan ekspornya 17 persen.

Di lain pihak, nilai perdagangan Cina dengan Indonesia selama periode Januari-Juli 2018 menembus angka 39,32 dolar AS atau naik 33 persen. Total ekspor Indonesia ke Cina selama periode tersebut mencapai 14,49 miliar dolar AS (naik 34,7 persen) dan total ekspor Cina ke Indonesia 24,83 miliar dolar AS (naik 32 persen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement