Rabu 07 Nov 2018 05:21 WIB

Indonesia Ajak Malaysia Gunakan B20

Indonesia akan mendorong penggunaan bahan bakar berbasis kelapa sawit secara global

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Darmin Nasution
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan berjuang mendorong tingkat permintaan minyak kelapa sawit dalam pertemuan Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC) di Malaysia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Salah satu caranya, ungkap Darmin, yakni dengan mendorong penggunaan bahan bakar berbasis kelapa sawit (biodiesel, red) di berbagai belahan dunia. "Kita akan kerja sama dengan Malaysia, kita minta supaya cepat menaikkan menjadi B20 (biodiesel 20 persen)," kata Darmin di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Selasa (6/11).

Baca Juga

Darmin menjelaskan, CPOPC adalah organisasi yang dibentuk Indonesia dan Malaysia untuk memperjuangkan isu-isu terkait kelapa sawit. Dalam pertemuan tahunan, Indonesia juga akan mengajak Malaysia untuk mendorong Cina menggunakan biodiesel hingga level B5 (biodiesel 5 persen).

Dengan adanya peningkatan permintaan, maka harga komoditas sawit bisa ikut membaik. Selain itu, Darmin mengatakan, CPOPC juga akan kembali membahas strategi untuk menghadapi kampanye negatif di Eropa.

Dalam pertemuan tersebut, CPOPC juga akan mempertimbangkan untuk menambah negara anggota yakni Kolombia. "Sekarang kita membuka kesempatan bagi negara produsen lain, mungkin yang akan masuk Kolombia," kata dia.

Pemerintah Indonesia secara resmi memperluas penerapan kewajiban pencampuran biodiesel 20 persen (B20) yang berlaku mulai 1 September 2018 lalu. Melalui perluasan pemanfaatan B20 ini, diperkirakan akan terdapat penghematan devisa sekitar 2 miliar dolar AS hingga akhir 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement