Selasa 06 Nov 2018 13:38 WIB

Menko Darmin Akui Kinerja Ekspor tak Sesuai Harapan

Berdasarkan data BPS pertumbuhan ekspor pada kuartal III 2018 sebesar 7,52 persen

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi ekspor impor.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kinerja ekspor Indonesia masih belum sesuai dengan harapan pemerintah. Menurut Darmin, salah satu penyebabnya adalah kondisi perekonomian global yang sedang bergejolak.

"Kita belum bisa mendorong ekspor secepat yang kita harapkan," kata Darmin di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Selasa (6/11).

Baca Juga

Meski kinerja ekspor relatif kurang baik, Darmin menilai perekonomian Indonesia menunjukkan daya tahan kuat dalam menghadapi gejolak seperti perang dagang, normalisasi kebijakan di AS, dan kenaikan harga minyak mentah. Hal itu tercermin dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2018 yang bisa mencapai 5,17 persen.

"Bagi saya, itu menjadi penting karena dalam situasi tekanan global, kita tetap bisa mempertahankan pertumbuhan kita," kata Darmin.

Darmin mengatakan, adanya perekonomian yang tumbuh kemudian juga ikut memicu pertumbuhan impor. Sayangnya, menurut Darmin, kinerja ekspor justru mengalami perlambatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekspor pada kuartal III 2018 sebesar 7,52 persen (yoy) atau melambat jika dibandingkan pertumbuhan ekspor kuartal III 2017 yang sebesar 17,01 persen (yoy). Sementara, pertumbuhan impor pada kuartal III 2018 sebesar 14,06 persen (yoy) atau melambat jika dibandingkan pertumbuhan impor kuartal III 2017 yang sebesar 15,46 persen.

"Akibatnya, neraca perdagangan belum membaik juga. Itu konsekuensi dari ekonomi tumbuh dalam situasi global begini," kata Darmin.

Darmin menjelaskan, kondisi global turut berperan dalam perlambatan ekspor Indonesia. Dia mengatakan, pertumbuhan ekspor pada tahun lalu mampu tumbuh double digit.

"Tiba-tiba tahun ini dia (ekspor) melambat. Memang bagus kalau industrinya juga semakin dinamis. Itu yang saya maksud kita belum bisa mendorong ekspornya," kata Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement