Kamis 25 Oct 2018 08:54 WIB

Peluang Bisnis Ritel di Bandara Juanda Besar

Tiap tahunnya 20 juta penumpang lalu lalang di Bandara Juanda.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke dalam pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke dalam pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Devy Suradji mengungkapkan peluang bisnis ritel di Bandara Juanda Surabaya sangat potensial. Untuk itu, AP I saat ini tengah membuka peluang kerja sama dengan para calon mitra di Bandara Juanda.

Dia menjelaskan potensi tersebut terlihat dari sisi pergerakan penumpang pesawat di Bandara Juanda. "Angka 20 jutaan penumpang setiap tahunnya di Bandara Juanda ini merupakan pasar potensial bagi para pemilik bisnis ritel," kata Devy, Rabu (25/10).

Devy mengatakan, Bandara Juanda merupakan bandara kedua terbesar dari sisi lalu lintas penumpang pesawat di antara 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I setelah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pada 2017 lalu, kata dia, lalu lintas penumpang di Bandara Juanda mencapai 20,1 juta orang.

Dia optimistis pada tahun ini aktivitas pergerakan penumpang juga akan bertambah. "Pada 2018 ini, lalu lintas penumpang di Bandara Juanda diprediksi mengalami peningkatan menjadi 21,2 juta penumpang. Tumbuh 5,5 persen," tutur Devy.

Untuk itu, Devy menegaskan AP I mengundang para pemilik bisnis dan merek untuk hadir sebagai pengisi gerai di Bandara Juanda Surabaya dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Selain memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan, AP I juga sangat memperhatikan kenyamanan penumpang pesawat.

Menurutnya kenyamanan di bandara merupakan faktor utama untuk mendorong penumpang dan calon penumpang berlama-lama berada di terminal bandara dan membelanjakan uang mereka di bandara. "Oleh karena itu, Angkasa Pura I terus berupaya untuk meningkatkan kenyamanan di Bandara Juanda," ujar Devy.

Untuk menambah kenyamanan penumpang di terminal, khususnya Terminal 1 Bandara Juanda, Devy mengatakan pada awal 2019 AP 1 akan melakukan perubahan letak gerai toko. Bsgitu juga dengan perluasan Terminal 1 ke arah timur seluas 45 ribu  meter persegi.

Perluasan terminal tersebut dilakukan untuk menambah kapasitas Terminal 1 yang saat ini dapat menampung 10 juta orang per tahun menjadi 17 juta orang per tahun nantinya. "Nantinya jumlah gate keberangkatan pun bertambah dari 12 gate menjadi 16 gate," ungkap Devy.

Selain itu, Devy memastikan AP I akan menyediakan terrminal khusus umrah sehingga kedatangan dan keberangkatan jamaah terpisah dengan penerbangan regular. Terminal umrah tersebut, kata dia, merupakan bagian dari Terminal 1 yang berada di sisi timur.

Devy mengatakan, tenant di bandara-bandara Angkasa Pura I merupakan salah satu mitra strategis yang dapat meningkatkan kinerja bisnis bandara. "Para tenant ini juga berperan dalam memberikan pengalaman yang berbeda dan memberikan kenyamanan di bandara," tutur Devy.

Untuk itu, Devy menegaskan AP I membuka proses seleksi bagi para pebisnis yang tertarik membuka gerai di Bandara Juanda. Seleksi dibuka pada November 2018 hingga Januari 2019 dan informasi rincinya bisa dilihat pada laman resmi Bandara Juanda Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement