Ahad 21 Oct 2018 18:08 WIB

Petani Harus Memiliki Kemampuan Mengolah Hasil Produksi

Strategi ini penting dalam menanggulangi kekurangan atau kemiskinan petani.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petani memanen jagung di Sapen, Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/6).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petani memanen jagung di Sapen, Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus mendorong para petani di daerahnya memiliki kemampuan untuk mengolah hasil panen secara mandiri. Dengan kemampuan tersebut, maka para petani di Jateng tidak akan dipusingkan lagi saat harga komoditas hasil panen mereka jatuh.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, strategi ini penting dilakukan dalam rangka menanggulangi kekurangan atau kemiskinan petani. Dengan kemampuan mengolah sendiri, para petani bisa menyimpan terlebih dahulu hasil panen mereka, pada saat harga komoditas pertanian itu tengah anjlok.

Selanjutnya, mereka bisa mengolah hasil panen tersebut menjadi produk yang laku dijual. “Sehingga petani tetap bisa meraup untung,” katanya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (21/10).

Terkait teknologi pengolahan hasil pertanian, jelas pria yang akrab disapa  Gus Yasin ini, para petani di Jateng juga tidak ketinggalan dibandingkan dengan daerah lain.

Di lain pihak, pemprov juga sangat mendukung berbagai inovasi teknologi dalam bidang pertanian, yang dilakukan untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan petani.

Untuk itu, masih jelas wagub, melalui pameran berbagai inovasi teknologi bidang pertanian sangat membantu masyarakat luas maupun para petani untuk belajar lebih banyak.

Seperti halnya pameran teknologi pertanian, yang digelar dalam rangka peringatan Hari Tani tingkat Jateng yang dihelat di Alun-alun Kalirejo, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Karena masyarakat Jateng dan petani akan tahu bahwa daerahnya memiliki beragam inovasi bidang pertanian yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan para petani. Sehingga pemprov ingin mengupayakan berbagai cara guna meningkatkan daya serta kemampuan ekonomi di bidang pertanian.

“Kita mendorong pertanian ke sana, sehingga para petani di Jateng ini pada saatnya akan semakin maju dan mampu meningkat kesejahteraannya,” jelas Gus Yasin.

Sementara itu, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jateng untuk mendorong kemajuan pertanian di daerahnya adalah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam hal Sistem Informasi Pertanian di Provinsi Jateng.

Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengatakan, kerja sama bidang pertanian ini sebenarnya telah terjalin sejak peluncuran perdana program Kartu Tani di Jawa Tengah pada 2015 lalu.

Kini kerja sama ini diperkuat melalui penyediaan sistem informasi pertanian di wilayah Jateng yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder pertanian di daerah ini.

“Tidak hanya database pertanian dan ekosistem yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder, kerjasama ini juga merupakan bentuk inklusi dan literasi keuangan kepada para petani,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement