Selasa 16 Oct 2018 19:00 WIB

Tren Ekspor Buah Meningkat Tiga Tahun Terakhir

Data impor BPS tercatat hanya sampai Agustus.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman launching ekspor perdana buah manggis sumatera barat.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman launching ekspor perdana buah manggis sumatera barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor buah asal Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini terlihat dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang.

"Nilai tren ekspor tiga tahun terakhir naik sekitar 23,8 persen per tahun," kata Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy kepada Republika.co.id, Selasa (16/10).

Sebaliknya, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) awal pekan ini, ekspor buah-buahan pada Januari hingga September 2018 sebesar 587,1 juta dolar AS. Sementara impornya mencapai 908,5 juta dolar AS. Artinya, terjadi defisit 321,4 juta dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, diakui Sarwo data yg ditampilkan merupakan data Agustus sehingga masih terus berkembang. Lagipula, ia melanjutkan, buah yang diimpor bukanlah buah tropis.

"Buah yang kita impor adalah buah-buahan yang tidak tumbuh dengan baik di Indonesia," katanya. Beberapa buah tersebut adalah pir, anggur, kurma, lengkeng, jeruk mandarin dan apel merah.

Awal bulan ini Indonesia melalui Sumatera Barat (Sumbar), pemerintah melakukan ekspor 10 ribu ton manggis ke Cina selama 2018-2019. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tambahan angka ekspor dari Sumbar tersebut memproyeksi ekspor manggis pada 2018 mencapai 60 ribu ton atau naik lima kali lipat dari angka ekspor pada 2017 yang hanya 9.167 ton. Ekspor tersebut merupakan 38 persen dari total produksi manggis nasional 2018 sebesar 166.725 ton. 

Sementara dari data BPS menyebutkan nilai ekspor pertanian tahun 2017 sebesar 33,1 miliar dolar AS naik 24 persen dibandingkan ekspor tahun 2016 sebesar 26,7 miliar dolar AS. Sebaliknya, impor semakin menurun, terlihat dari kinerja 2017 yang memperoleh surplus 15,9 miliar dolar AS atau naik 48,8 persen dibandingkan tahun 2016 yang surplus 10,9 miliar dolar AS.

Baca juga, Defisit Perdagangan Buah RI Capai 35,6 Juta Dolar AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement