REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Station PGN Labuhan Maringgai (LBM) menjadi pintu gerbang infrastruktur jaringan serta penyaluran gas bumi ke wilayah Provinsi Lampung. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Gigih Prakoso mengatakan melalui pipa South Sumatera West Java (SSWJ), gas bumi dialirkan dari Station Pagardewa di Sumatra Selatan menuju Lampung.
"Pipa diameter 32 inci sepanjang 268 km inilah yang menjadi penopang kebutuhan gas bumi untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Jawa Bagian Barat," kata Gigih Prakoso, di Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Senin (15/10).
Ia menyebutkan, Station PGN LBM adalah salah satu wujud komitmen PGN dalam penyediaan energi di Provinsi Lampung. Menurutnya, komitmen PGN untuk menyediakan energi gas bumi bagi Indonesia selalu menjadi fokus dalam setiap pengembangan bisnis perusahaan.
"PGN selalu siap untuk menjadi penyedia energi gas bumi bagi kebutuhan pembangkit serta industri komersial di seluruh wilayah Nusantara, terutama di wilayah Sumatera ini," ujarnya.
Gigih mengatakan, saat ini pemanfaatan gas bumi wilayah Lampung hanya sekitar 40 persen dari kapasitas pipa yang ada. Pemanfaatan gas bumi untuk wilayah Lampung baru sekitar 34 BBTUD, meliputi PLTMG Tarahan 24 MW (4 BBTUD), PLTMG Sutami 30 MW (4.5 BBTUD), PLTG (MPP) New Tarahan 100 MW (22 BBTUD), serta pelanggan industri komersial lainnya.
Kapasitas pipa jaringan distribusi yang ada saat ini mampu mengalirkan 80 Mmscfd. Dengan kondisi saat ini, PGN menyatakan kesiapannya dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri Lampung. Terutama kawasan-kawasan yang telah menjadi rencana pengembangan strategis Pemerintah Provinsi Lampung.
Efisiensi pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar ini telah dirasakan oleh berbagai industri yang ada di Lampung, beberapa diantaranya Garuda Food, Cheil Jeddang, Nestle, Coca-Cola. Kemudian, Aman Jaya Perdana, Hotel Sahid, Novotel, Bumi Menara Internusa, LDC Indonesia, dan masih banyak lagi industri lain di Lampung.