REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rapat itu nantinya membahas Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun depan. "Kita lagi siapin mau ada RUPS lagi. Kita akan revisi RKAT inisiatif ke depannya apa saja," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi kepada Republika.co.id, Kamis, (4/10).
Dalam waktu dekat, kata dia, bursa juga akan menambah instrumen untuk meningkatkan pendalaman pasar. Hanya saja, rencana tersebut kemungkinan tidak dibahas dalam RUPS. "Jadi RUPS ini lebih detail ke laporan keuangan akan bagaimana. Kalau penambahan instrumen, biasanya kita koordinasi sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Inarno.
Meski belum bisa menjelaskan lebih rinci, namun Inarno menuturkan, bakal ada sejumlah instrumen baru. Ada yang diluncurkan tahun ini, ada pula yang diluncurkan pada 2019. "Insya Allah sampai akhir tahun ada instrumen baru," katanya.
Dia menambahkan, ke depannya produk akan lebih bervariasi. Dengan begitu investor bisa mempunyai alternatif di pasar modal. Beberapa produk yang rencananya dikeluarkan dalam waktu dekat itu antara lain akan ada revitalisasi indeks future, lalu lainnya adalah /single stock future agar nantinya hedging terhadap equity.jelasnya.
Kemungkinan, kata dia, variasi produk akan dikeluarkan secara bertahap. "Mulai dari indeks future terus nanti yang lain-lainnya. Tapi lainnya adalah untuk Securities, Lending, and Borrowing atau SLB," tutur Inarno.
Strategi lain untuk meningkatkan kinerja pasar modal, kata Inarno, yakni pendalaman pasar (deeping the market). Salah satunya dengan meningkatkan investor ritel.