Jumat 05 Oct 2018 14:25 WIB

27 Ribu Delegasi Sudah Registrasi Pertemuan IMF-Bank Dunia

Bandara menyiapkan 342 personel keamanan yang bertugas empat kali pergantian jam.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Anggota Brimob bersiaga dengan senjata dan peralatan dalam Gelar Pasukan Operasi Puri Agung VI 2018 untuk pengamanan pertemuan IMF-Bank Dunia di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (4/10). Polri menerjunkan ribuan personel dan mulai memperketat pengamanan di berbagai kawasan di Bali menjelang berlangsungnya sidang tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Anggota Brimob bersiaga dengan senjata dan peralatan dalam Gelar Pasukan Operasi Puri Agung VI 2018 untuk pengamanan pertemuan IMF-Bank Dunia di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (4/10). Polri menerjunkan ribuan personel dan mulai memperketat pengamanan di berbagai kawasan di Bali menjelang berlangsungnya sidang tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank), 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali menghitung hari. Lebih dari 27 ribu delegasi dari 189 negara telah menginformasi hadir sampai hari ini.

Jumlah tersebut lebih dari perkiraan awal yang berkisar 18-20 ribu delegasi. Sebanyak 23 kepala negara juga direncanakan akan menghadiri pertemuan akbar tahunan tersebut, berikut dengan menteri keuangan, gubernur bank sentral negara-negara peserta, investor, akademisi, hingga ribuan media internasional.

General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan pihaknya menyiapkan setidaknya 2.000 petugas keamanan gabungan. Tujuannya untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran arus penumpang dan delegasi dari negara-negara peserta.

"Personel gabungan akan bertugas dari sebelum kedatangan para delegasi, hingga satu minggu setelah acara resmi ditutup. Mereka kami siagakan di posko keamanan terpadu yang beroperasi 1-21 Oktober 2018,” kata Yanus, Jumat (5/10).

Petugas gabungan terdiri dari elemen kepolisian dan TNI Angkatan Udara, seperti satuan pelaksana operasi khusus (Satuan Bravo 90). Yanus menambahkan pihaknya juga dibantu Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U), dan pecalang atau petugas keamanan dari desa adat penyangga bandara.

"Dari internal bandara, manajemen menyiapkan 342 personel keamanan (aviation security) yang bertugas dalam empat kali pergantian jam kerja (shift), sehingga total berjumlah 1.368 orang," kata Yanus.

Aviation security akan ditempatkan di sejumlah titik, termasuk di posko keamanan terpadu yang disiapkan di ruang publik terminal kedatangan domestik dan area penurunan penumpang (drop off zone) di terminal keberangkatan internasional. Simulasi dan latihan penanggulangan aksi terorisme telah dilakukan sebanyak enam kali. Tujuannya mempermudah komunikasi dan koordinasi apabila terjadi peristiwa yang tidak terduga.

Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara memastikan seluruh fasilitas keamanan pendukung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai 100 persen siap beroperasi. Peralatan mulai dari mesin pemindai, alat pendeteksi logam, pendeteksi bahan peledak, kendaraan patroli, hingga ratusan kamera pengawas disebar di banyak titik di terminal domestik dan internasional. 

Baca juga, Ganjil-Genap di Bali Berlaku 7-16 Oktober

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement