REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan bencana alam yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat maupun Palu,Sulawesi Tengah, tidak mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen.
"Kalau kita lihat dalam konteks pertumbuhan ekonomi, kita harapkan tidak akan terlalu banyak memengaruhi, karena dari kontribusi terhadap PDB, Sulawesi Tengah dan NTB tidak signifikan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/10).
Sri Mulyani menjelaskan wilayah Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara tidak memberikan sumbangan/ kontribusi yang terlalu besar terhadap Produk Domestik Bruto, dibandingkan kawasan lainnya di Jawa maupun Sumatera. Meski demikian, ia mengharapkan seluruh proses pemulihan dan rehabilitasi di kawasan terdampak bencana tersebut segera usai agar kegiatan ekonomi yang terhenti dapat segera kembali berlangsung.
"Kita tentu berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi bisa menimbulkan dan mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di kedua daerah tersebut, karena dapat positif terhadap ekonomi kita," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat secara akumulatif perekonomian Indonesia pada semester I-2018 tumbuh 5,17 persen. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2018 berada pada kisaran 5,14 persen-5,21 persen atau lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 5,2 persen-5,6 persen.