Sabtu 29 Sep 2018 14:50 WIB

Tak Semua Pembangkit Bisa Konversi Biodiesel

Mayoritas mesin berbahan bakar diesel masih jenis lama.

Petugas PLN Area Sumbawa Sub Rayon Bugis Medang sedang melakukan pemeliharaan rutin Pembangkit LIstrik Tenaga Diesel (PLTD)  Bugis Medang di Pulau Medang, Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/9) (Foto: Dok PLN)
Foto: Dok PLN
Petugas PLN Area Sumbawa Sub Rayon Bugis Medang sedang melakukan pemeliharaan rutin Pembangkit LIstrik Tenaga Diesel (PLTD)  Bugis Medang di Pulau Medang, Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/9) (Foto: Dok PLN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana mengatakan tidak semua pembangkit listrik dapat menggunakan bahan bakar biodiesel. Mesin diesel yang menggunakan bahan bakar solar masih belum bisa maksimal menerima campuran biodiesel.

"Tidak semua bisa, masih belum bisa dilaksanakan di semua pembangkit listrik tenaga diesel, " kata Rida di Jakarta, Sabtu (29/9). 

Rida mengatakan kajian tersebut sudah dipelajari dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai mesin pembangkit yang berbahan bakar solar. Menurutnya, tidak semua mesin diesel bisa maksimal menerima campuran biodiesel sebab mayoritas mesin masih jenis yang lama. 

Menurut pengamat energi Komaidi Notonegoro, penggantian solar menjadi biodiesel sebagai bahan bakar bisa berpotensi membebani anggaran PT PLN. "Kalau tujuannya menekan impor BBM, itu bagus dan layak menggunakan biodiesel, namun perlu diingat ada juga malah berpotensi membengkakan anggaran keuangan PLN," kata direktur eksekutif lembaga kajian ReforMiner Institute tersebut.

Ia menyebutkan biodiesel dapat menjadikan harga lebih mahal dari solar apabila ternyata campurannya sulit didapat. Sebab, apabila campuran biodiesel langka di pasaran bisa jadi harga malah menjadi lebih mahal.

Selain itu, pertimbangannya adalah PLN sudah terbebankan dengan anggaran proyek 35.000 megawatt (MW) yang hingga saat ini pembangkitnya masih mengandalkan mesin diesel yang berbahan bakar solar. "Campuran itu, saya kira menjadi efisien ketika harganya bisa menghemat di bawah solar, namun saya detail ketersediaan biodiesel juga belum memantau dipasaran, tapi saya kira hal tersebut merupakan terobosan bagus jika efisien," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta PT PLN (Persero) mengganti penggunaan solar dengan biodiesel untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Hal itu sebagai upaya menekan impor solar, mengingat masih ada PLTD dengan total kapasitas sekitar 2.000 MW.

Baca juga, Pemerintah Tunggu Kebutuhan Biodiesel Tiga Sektor Ini

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement