Jumat 21 Sep 2018 18:28 WIB

AP II akan Percepat Proses Kerja Sama Bandara Belitung

Kapasitas bandara 250 ribu penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Petugas bandara membantu penumpang lansia menyeberangi landasan saat tiba di Bandara HAS Hanandjoeddin, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (20/7).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas bandara membantu penumpang lansia menyeberangi landasan saat tiba di Bandara HAS Hanandjoeddin, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan Dirtjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk rencana kerja sama pengelolaan Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin di Kepulauan Bangka Belitung. Bandara tersebut rencananya akan dialihkan pengelolaannya kepada AP II.

"Setelah ini akan dilakukan percepatan proses kerja samanya. Kepercayaan ini akan menjadi tanggung jawab yg akan kami realisasikan sebaiknya," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Jumat (21/9).

Awaluddin mengatakan sebelum melakukan penandatanganan tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah melakukan pertemuan dengan Kemenhub untuk membahas pengelolaan bandara tersebut agar dialihkan kepada AP II. Setelah itu respons positif didapatkan dengan penandatanganan nota kesepahaman rencana kerja sama hari ini (21/9). 

Dia memastikan AP II berkomitmen untuk memberdayakan aset agar lebih produktif dan efisien. "Terutama ada dua kontribusi, kontribusi tetap dan bagi hasil. Kami telah menyiapkan desain revitalisasi atau perluasan terminal baru untuk mengakomodir pertumbuhan traffic penerbangan dan jumlah penumpang," jelas Awaluddin. 

Awaluddin menjelaskan saar ini kapasitas bandara di Belitung 250 ribu penumpang dengan traffic penumpang mendekati satu juta. Selain itu ada juga penambahan fasilitas sisi udara seperti perpanjangan landasan pacu dan overlay runway

Selain itu, Awaluddin mengharapkan penandatanganan tersebut menjadi langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerjasama guna mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Bangka Belitung. "Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pengembangkan beberapa infrastruktur penunjang KEK di sektor pariwisata ini," tutur Awaluddin. 

Bandara tersebut dibangun pada 2015 dengan dana Kabupaten Belitung. Renovasi Bandara HAS ini bertujuan untuk membenahi infrastruktur di Kabupaten Belitung karena Pulau Belitung termasuk dari proyek strategis nasional dan merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata bali baru. Setelah itu, bandara tersebut resmi menjadi bandar udara internasional pada 2016, setelah renovasinya selesai pada 2017.

Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin sudah dapat dilintasi pesawat jenis Boeing 737-800 NG, 737-900 ER, dan Airbus A320. Untuk jenis pesawat tersebut, Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin juga telah memiliki landasan pacu dengan panjang 2.500 meter. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement