REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan saat ini investor asing sudah berminat untuk menjadi operator di Bandara Kertajati, Jawa Barat. PT Angkasa Pura (AP) II yang saat ini juga bagian dari kepemilikan saham di Bandara Kertajati mengharapkan investor asing dapat berkontribusi dalam pengembangan bandara tersebut.
"Mitra yang baru ini nanti yang kita harapkan di bawah airport operator, dia kan punya jejaring, network, kapabilitas, termasuk sumber daya keuangan dan lain sebagainya sehingga porsi AP II juga tidak sendiri," kata Awaluddin saat ditemui di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).
Awaluddin menilai dengan masuknya operator baru, maka porsi dalam pengelolaan juga akan terbagi dengan baik. Jika ada risiko, lanjut dia, maka beban yang diterima tidak hanya oleh AP II dan pemerintah daerah sebagai pemilik saham.
"Kalau sendiri kan risikonya sendiri, bebannya sendiri. Sehingga ada sharing risiko, sharing benefit, dan juga sharing terhadap pengelolaan operasi bandaranya," ujar Awaluddin.
Awaluddin juga mengupayakan proses masuknya investor baru sebagai operator Bandara Kertajati bisa dilakukan tahun ini. Awaluddin mengharapkan pada Desember 2023 sudah selesai transaksinya.
"Sehingga nantinya di awal tahun pemiliknya sudah bertambah, hasil dari pemenangan proses tender terjadi dan juga bersama dengan AP II sebagai operator. Jadi ada operator dan co-operator, berdampingan bersama," jelas Awaluddin.
Awaluddin juga menyampaikan, peluang investor asing kepemilikan sahamnya bisa mencapai 49 persen. Sementara untuk masa waktu kerja samanya, Awaluddin mengatakan hal tersebut tergantung pada proses dan dinamika prosesnya.
"Tapi mereka sudah masuk dengan entry point mengambil porsi dari sebagian dari saham," ucap Awaluddin.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah investor asing berminat untuk mengelola Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Budi memastikan sudah menyampaikan minat tersebut kepada Gubernur Jawa Barat dan Presiden Joko Widodo.
"Ada investor dari India, Saudi Arabia, dan Singapura berminat berinvestasi dan menjadi operator," kata Budi saat ditemui di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).
Dengan adanya minat investor asing tersebut, Budi yakin Bandara Kertajati bisa eksis secara internasional. Dia menegaskan, bandara tersebut berpotensi untuk dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.
Meskipun begitu, Budi belum bisa menyampaikan secara detil bagaimana rencana ketiga investor asing tersebut. "Tapi interest-nya itu sudah ada. Saya sudah lapor kepada gubernur dan presiden, jadi tinggal disetujui. Ini tinggal difinalisasi, Insya Allah Desember sudah jadi," tutur Budi.