REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V kembali menambah tujuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara. Ketujuh SPBU tersebut masing-masingnya berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak lima unit dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak dua unit.
Manager Cabang Pemasaran Pertamina NTT, Mardian mengatakan dua SPBU di NTT adalah SPBU Kompak (56.851.02) di Jalan Trans Seba, Kabupaten Sabu Raijua, dan SPBU Modular (55.865.11) di Kecamatan Borong, Manggarai Timur. SPBU di Sabu akan menjual premium, biosolar, dan pertamax dengan total kapasitas 210 kiloliter (kl), terdiri dari delapan tangki timbun. SPBU Modular di Borong selain menjual premium dan biosolar juga menjual pertalite dan solar nonsubsidi dengan kapasitas 100 kl, terdiri dari lima tangki timbun.
"Produk penugasan kami adalah produk subsidi. Namun, kami juga melihat permintaan wara sekitar, sehingga memberi pilihan kepada konsumen untuk pertamax series dan solar nonsubsidi," kata Mardian kepada Republika, Jumat (21/9).
Mardian menambahkan besarnya alokasi bahan bakar juga disesuaikan dengan rata-rata konsumsi. Jika konsumsinya semakin besar, maka kapasitasnya akan ditambah. Suplai BBM untuk SPBU di Sabu berasal dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tenau, Kupang. Bahan bakar diangkut menggunakan kapal tanker yang membutuhkan waktu tempuh 30-36 jam perjalanan dari titik suplai utama ke SPBU. SPBU di Borong disuplai dari TBBM Reo, Manggarai menggunakan mobil tanki yang berjarak 111 kilometer (km) degan waktu tempuh hingga delapan jam perjalanan.
SPBU Kompak di Sabu dan Borong masing-masingnya merupakan titik ke-15 dan ke-19 yang telah diresmikan dari target 67 titik SPBU baru di NTT tahun ini. Pertamina MOR V telah merealisasikan tujuh dari 10 titik SPBU BBM Satu Harga untuk 2018, dengan rincian lima titik di NTB dan dua titik NTT.
Tiga titik yang tersisa akan segera beroperasi dalam waktu dekat di NTT. Di NTB, lokasi SPBU BBM Satu Harga yang diresmikan adalah SPBU Kompak di Kecamatan Wera (Kabupaten Bima), SPBU Kompak di Praya Barat Data (Lombok Tengah), SPBU DODO di Kecamatan Myohulu (Sumbawa), SPBU Kompak di Poto Tano (Sumbawa Barat), dan SPBU Kompak di Labuan Badas (Sumbawa).
Pemerintah dan masyarakat NTT dan NTB menyambut baik pembukaan SPBU baru ini. Mereka sekarang tak lagi mengandalkan satu-satunya SPBU di daerah masing-masing. Harga yang didapatkan tak lagi berbeda.
"Biasanya masyarakat membeli premium dan solar di kisaran Rp 13-15 ribu per liter," kata Mardian.
Pelayanan juga semakin baik karena antrean berkuran. Masyarakat Sabu yang mayoritas petani dan Manggarai Timur yang mayoritas petani dan pelayan misalnya bisa memangkas biaya pengeluaran untuk bahan bakar.