Kamis 06 Sep 2018 11:07 WIB

26 Proyek Strategis Nasional Ditarget Kelar Akhir Tahun

Diharapkan tidak ada proyek yang mangkrak di tengah jalan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengendara melintasi lokasi proyek pembangunan dan peningkatan infastruktur pada jalur jalan nasional Trans Sulawesi yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Pegunungan Kebun Kopi, Sulawesi Tengah, Senin (14/5).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah pengendara melintasi lokasi proyek pembangunan dan peningkatan infastruktur pada jalur jalan nasional Trans Sulawesi yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Pegunungan Kebun Kopi, Sulawesi Tengah, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan 26 Proyek Strategis Nasional (PSN) ditargetkan rampung akhir tahun ini. Proyek tersebut terdiri dari delapan bendungan, tiga jaringan irigasi, 12 jalan tol dan tiga perumahan.

Dilanjutkan dengan 53 PSN yang selesai tahun 2019, yakni 12 bendungan, tiga irigasi, 29 jalan tol, empat jalan nasional dan satu sistem penyediaan air minum dan sanitasi. Sisanya akan selesai setelah tahun 2019. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia. Terdapat lima kategori infrastruktur yakni energi, transportasi, sumber daya air, telekomunikasi dan permukiman.

"Dari lima kategori infrastruktur di atas, tiga di antaranya berada dalam lingkup tanggung jawab Kementerian PUPR, yakni transportasi berupa jalan dan jembatan, sumber daya air seperti bendungan, irigasi, air baku dan ketiga, infrastruktur permukiman seperti air minum, sanitasi dan persampahan," katanya melalui keterangan tertulis. 

Basuki menegaskan, pihaknya fokus pada penyelesaian proyek infrastruktur sehingga tidak ada kegiatan pembangunan baru pada tahun 2019 dengan anggaran multiyear kecuali pembangunan bendungan dan irigasi.

"Kita harapkan tidak ada proyek yang mangkrak di tengah jalan, termasuk PSN. Seluruhnya terus dilanjutkan sesuai perencanaan dan bisa selesai melebihi tahun 2019," ujar Basuki.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, dalam penyelesaian 137 PSN tersebut, Kementerian PUPR berkomitmen memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini berkisar 87 persen hingga 90 persen.

"Penggunaan material impor di Kementerian PUPR seperti proyek bendungan, jalan, perumahan, dan sebagainya itu hanya sekitar 10-13 persen," katanya.

Untuk sektor perumahan, ia melanjutkan, akselerasi Program Satu Juta Rumah akan terus dilakukan dikarenakan sebagian material yang digunakan adalah semen dan pasir yang hampir 100 persen TKDN-nya. Semen sebagai bahan dasar bisa dikembangkan sebagai beton pracetak untuk pembangunan rumah tapak maupun rumah susun sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga yang kompetitif.

Penggunaan produksi dalam negeri dilakukan Kementerian PUPR pada proyek pembangunan 150 jembatan gantung yang menggunakan material baja. Pada tahun 2016-2017 telah dilakukan pengadaan sebanyak 58 unit eksavator produksi PT Pindad yang dikenal sebagai BUMN produsen peralatan pertahanan dan keamanan.

Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk lebih meningkatkan TKDN sehingga mengurangi ketergantungan impor di bidang jasa konstruksi melalui sosialisasi kebijakan TKDN, khususnya tata cara penerapan perhitungan dan pengawasan TKDN jasa konstruksi, penetapan batas minimal TKDN infrastruktur PUPR dan pengadaan barang dan jasa yang mewajibkan TKDN tinggi dalam penawaran penyedia barang dan jasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement