Selasa 04 Sep 2018 22:33 WIB

Perkuat Ekspor Sawit, Indonesia Kirim Delegasi ke Pakistan

Nilai ekspor sawit Indonesia ke Pakistan mencapai 2 miliar dolar AS pada 2017

Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah defisit transaksi neraca berjalan, pemerintah bersama pelaku usaha kelapa sawit bahu membahu memperluas dan memperkuat pasar ekspor. Salah satunya yang dilakukan adalah dengan mengirim delegasi misi dagang ke Pakistan.

"Kami akan bertolak ke Karachi, Pakistan," kata Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang, di Jakarta, Selasa (4/9).

Ia mengatakan setelah Pemerintah Indonesia bersama pelaku usaha sawit berhasil melakukan diplomasi dagang, khususnya ekspor, ke Uni Eropa dan Rusia, kini giliran ke Pakistan yang merupakan pembeli minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke-4 terbesar, setelah India, Uni Eropa, dan Cina.

Pakistan, lanjut Togar, memenuhi kebutuhan minyak sawitnya sebanyak 80 persen dari Indonesia dan hanya 20 persen dari Malaysia. "Pakistan adalah pasar yang strategis bagi Indonesia," kata ujarnya.

Dari total nilai ekspor sawit Indonesia yang mencapai 22,9 miliar dolar AS pada tahun 2017, Pakistan menyumbang sekitar 2 miliar dolar AS atau hampir 10 persen. Dengan jumlah penduduk 207 juta jiwa, kebutuhan Pakistan akan minyak nabati termasuk minyak sawit sebagai bahan baku makanan diperkirakan akan terus meningkat.

"Pada kunjungan ke Pakistan ini, akan diselenggarakan Conference and Exhibition on Indonesia Palm Oil (CEIPO) di Karachi pada 6 September 2018," kata Togar.

Hadir sebagai pembicara antara lain Duta Besar RI untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri, Ketua CPOPC (Council of Palm Oil Producing Countries), Ketua Umum Gapki Joko Supriyono, dan Direktur Utama BPDP-KS Dono Boestami. Selain itu, sejumlah pelaku usaha dari Pakistan yaitu Chairman Edible Oil Refinery Association Abdul Rasheed Janmohammad dan Chairman Pakistan Vanaspati Manufacturer Association (PVMA) Abdul Waheed.

"Pada dasarnya tujuan utama misi dagang dan diplomasi ke Pakistan ini adalah untuk meningkatkan volume ekspor Indonesia kePakistan, termasuk tentu saja ekspor minyak sawit," ujar Togar.

Selain itu, kata dia, akan dijajaki berbagai peluang investasi di negara Asia Selatan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement