REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KS), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, mengumumkan kinerja perusahaan terus mengalami perbaikan di tahun 2018. Selain itu, berbagai upaya untuk mencapai kinerja positif terus dilakukan.
"Upaya perbaikan masih di jalur yang benar. Kalaupun di Semester I kinerjanya masih negatif (rugi), jumlahnya kian mengecil," kata Mas Wigrantoro di hadapan karyawan dalam peringatan HUT ke-48 PT Krakatau Steel Tbk di Cilegon, Jumat (31/8).
Mas Wigrantoro menyampaikan perseroan berhasil membukukan penurunan rugi tahun berjalan sebesar 54,90 persen yakni menjadi setara Rp 1,15 triliun dibandingkan rugi tahun 2016 setara Rp 2,55 triliun. Perbaikan kinerja ini terlihat dari perolehan laba usaha perseroan tahun 2017 setara Rp 443,36 miliar atau tumbuh 154,79 persen dari nilai tahun 2016 sebesar Rp 286,30 miliar.
Membaiknya kinerja perseroan dipicu naiknya harga jual rata-rata produk baja. Selain itu, perseroan mampu meningkatkan pendapatan usaha menjadi setara Rp 19,39 triliun dari Rp 17,89 triliun pada tahun 2016.
Bahkan Mas Wigrantoro menyebutkan tahun 2018 merupakan awal kebangkitan PT Krakatau Steel setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami kinerja negatif. "Empat bulan ke depan saya yakin akan berhasil untuk itu saya minta untuk melakukan kegiatan bersama yang harus segera dilakukan," kata Mas Wigrantoro.
Salah satu yang akan dilakukan adalah menghabiskan stok lama yang jumlahnya lumayan besar serta kalau dijual dengan dolar AS memiliki nilai yang tinggi. Tidak hanya itu, menurut Mas Wigrantoro, perusahaan juga akan menangani dua proyek lama yang tidak kunjung rampung upaya yang dilakukan adalah efisiensi dan percepatan.
"Karenanya untuk dua proyek ini saya agak ngotot dan cerewet karena sudah 5 sampai 6 tahun tidak kunjung selesai, saya sudah minta dalam waktu empat bulan ke depan sudah harus selesai," ujar dia.
Mas Wigrantoro menjanjikan untuk menerapkan cara kerja baru yang harus didukung semua pihak di antaranya dengan menumbuhkan rasa percaya diri dan jangan saling menyalahkan, semua bekerja sesuai tugas di lapangan. Mas Wigrantoro juga menyampaikan apabila peta pasar baja dunia saat ini sudah berubah drastis, PT Krakatau Steel tidak lagi bisa mengklaim sebagai market leader saat ini banyak pemain baru yang memegang sektor baja dari hulur ke hilir.
"Ini ditambah lagi dengan masuknya barang impor yang harganya jauh lebih murah. Kondisi semacam ini menuntut perubahan paradigma dan cara pikir di bidang pemasaran agar kita tidak ditinggal," jelas Mas Wigrantoro.
Lebih lanjut Mas Wigrantoro mengatakan manajemen KS juga berencana mengoptimalkan asset yang dimiliki perusahaan, karena banyak yang tidak dimanfaatkan. Namun untuk menempuh langkah itu, kata dia, perlu kajian dan analisa agar tidak menimbulkan dampak negatif ke depannya.
Pada kesempatan itu, Mas Wigrantoro juga mengumumkan kinerja anak perusahaan yang dianggap terbaik yakni PT Krakatau Tirta Industri bergerak di bidang penyediaan air bersih, PT Krakatau Bandar Samudra bergerak di bidang jasa pelabuhan, dan PT Krakatau Industrial Estat Cilegon bergerak di bidang pengembangan kawasan industri.