Rabu 29 Aug 2018 20:25 WIB

Pengembangan Industri, Harapan PLN Dongkrak Konsumsi Listrik

Pertumbuhan industri perlu digenjot agar pertumbuhan konsumsi PLN naik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas PT PLN (Persero) cabang Kendari melakukan pemeliharaan jaringan listrik di perbatasan Kendari dan Kabupaten Konawe, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/8). Pemerintah menganggarkan subsidi energi sebesar Rp 156,5 triliun pada RAPBN tahun 2019
Foto: Jojon/Antara
Petugas PT PLN (Persero) cabang Kendari melakukan pemeliharaan jaringan listrik di perbatasan Kendari dan Kabupaten Konawe, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/8). Pemerintah menganggarkan subsidi energi sebesar Rp 156,5 triliun pada RAPBN tahun 2019

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara untuk bisa mendongkrak pertumbuhan konsumsi listrik, PLN berharap adanya peningkatan pengembangab kawasan industri. Sebab, tanpa kawasan industri yang tumbuh subur di Indonesia, pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia tidak bisa melesat.

Direktur Pengadaan Korporat PLN, Syofvie Rukman menjelaskan selama ini salah satu penopang pertumbuhan konsumsi listrik di tanah air, selain konsumsi rumah tangga juga konsusmi listrik oleh Industri. Meski tak sebanding dengan jumlah konsumsi rumah tangga, pertumbuhan konsumsi listrik industri bisa mendongkrak pertumbuhan konsumsi secara agregat.

"Tumbuhnya bagus, tapi kalau bicara jangka panjang, maka pertumbuhan industri memang perlu digenjot, agar pertumbuhan konsumsi kita juga naik," ujar Syofvie di DPR RI, Rabu (29/8).

Selama ini, PLN selalu merujuk langsung ke setiap kawasan Industri. PLN memastikan pasokan listrik dari PLN merupakan pasokan yang mumpuni dan murah.

"Setiap ada kawasan industri, saya duduk di situ untuk diskusi bahwa listrik kami pasokannya pasti dan harganya bisa terjangkau," ujar Syofvie.

Ke depan, kata Syofvie, salah satu potensi pertumbuhan kawasan industri adalah industri pengolahan atau smelter. Di beberapa daerah seperti di Halmahera, Sulawesi Selatan dan Kendari mulai tumbuh kawasan industri. Hal ini kata Syofvie menjadi angin segar bagi PLN.

"Kalimantan itu banyak smleternya, Halmahera. Itu untuk ke depan itu bisa mendongkrak konsumsi listrik," ujar Syofvie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement