REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan menaikkan suku bunga kredit pada bulan depan. Hal itu merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sekarang sudah mencapai 5,5 persen.
Direktur Keuangan dan Dana BTPN Arief Harris Tandjung mengatakan, nantinya suku bunga kredit yang mulai dinaikkan untuk kredit baru. Sementara untuk suku bunga deposito, kata dia, perusahaan telah menyesuaikannya dengan pasar.
"Kenaikan suku bunga acuan, sebetulnya secara tidak langsung suku bunga deposito berangsur naik, kita pun sesuaikan dengan market," kata Arief.
Ia menyebutkan, suku bunga deposito BTPN sekarang berkisar di 50 sampai 75 basis poin (bps). Perlu diketahui, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BTPN per akhir Juni 2018 sebesar Rp 72 triliun atau naik empat persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 69,4 triliun.
Arief menuturkan, laba bersih perseroan tumbuh 17 persen pada semester pertama 2018. Dengen begitu menjadi Rp 1,09 triliun sebelumnya Rp 935 miliar pada semester I 2017.
"Meski pada kurun waktu sama penyaluran kredit hanya tumbuh dua persen dari Rp 66,3 triliun menjadi Rp 67,8 triliun. Hanya saja, penyaluran kredit kita diimbangi dengan prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Hal itu, kata dia, membuat rasio kredit bermasalah atau Nonperforming Loan (NPL) BTPN hanya 1,13 persen per Juni 2018. Ada pun rasio kecukupan modal sebesar 24,1 persen.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Agustus 2018. Suku bunga deposit facility juga dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.