REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan serapan gabah atau beras petani. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, Agustus hingga September merupakan kesempatan paling tepat meningkatkan serapan gabah atau beras petani.
"Setidaknya sampai akhir September, Jawa Barat bisa menyerap hingga 100 ribu ton atau 10% dari sasaran produksi Agustus-September sekitar 1 juta ton," kata Agung dalam rapat koordinasi bersama Bulog Divre Jawa Barat di Bandung, Rabu (15/8).
Menurut Agung, upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan serap gabah/beras petani, yaitu dengan koordinasi antara Bulog, BKP, TNI dan mitra di masing-masing wilayah subdivre.
Kepala Divre Bulog Jawa Barat, Achmad Ma'mun, menjelaskan, semua subdivre di wilayahnya terus berupaya meningkatkan serapan.
"Saya tegaskan kepada seluruh subdivre agar seoptimal mungkin bisa menyerap beras petani, terutama di bulan Agustus-September ini," ujar Ma'mun.
Ma’mun menambahkan, pihaknya berharap kerjasama dengan mitra terus ditingkatkan.
Rakor menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain medorong move regional untuk penyebaran stok dari daerah sentra ke daerah non sentra, memperluas kerjasama dengan gapoktan/penggilingan tidak terbatas dengan mitra saja.
Rakor ini dihadiri Aster Kasdam Siliwangi Kolonel Inf. Adri Koesdyanto, seluruh Kasubdivre Bulog se-Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, BPTP Jawa Barat, dan perwakilan Perpadi.