REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energi menyelesaikan transaksi akuisisi tambang Kestrel milik Rio Tinto, pada Rabu (1/8). Bersama EMR Capital Ltd, Adaro Energi resmi menjadi pemegang saham mayoritas di tambang Kestrel dan siap mengelola tambang batubara kokas (cooking coal).
Porsi kepemilikan saham Tambang Kestrel hari ini meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80 persen) dan Mitsui Coal Australia (20 persen). Kestrel Coal Resources Pty Ltd merupakan perusahaan patungan yang dibentuk Adaro Energy (48 persen) dan EMR (52 persen). Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan Adaro Energy siap untuk mengoperasikan Kestrel secara aman dan efisien serta menyambut baik kesempatan untuk bermitra dengan Mitsui Coal Australia.
“Akuisisi terhadap Kestrel merupakan bagian penting dari ekspansi strategis kami untuk portofolio batubara metalurgi yang telah dimulai dengan Adaro MetCoal. Langkah ini memperkuat posisi kami di pasar batubara metalurgi dan menunjang pertumbuhan Adaro Energy dalam jangka panjang," ujar Boy melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/8).
Kestrel merupakan aset batubara metalurgi berkualitas yang memiliki basis sumber daya dengan usia yang panjang, infrastruktur yang solid dan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi. Tambang ini terletak 40 kilometer di utara Kota Emerald yang berada di area batubara Bowen Basin di tengah negara bagian Queensland.
Pada tahun 2017 Kestrel memproduksi 4,25 Mt batubara metalurgi berkualitas tinggi dan memiliki cadangan yang dapat dijual (marketable reserves) sebesar 146 Mt dan sumber daya sebesar 241 Mt. "Kami gembira dengan rampungnya transaksi ini dan siap bekerja sama dengan EMR supaya inisiatif ini menjadi upaya bisnis yang sukses.” tutup Boy.