Rabu 01 Aug 2018 18:14 WIB

BI Luncurkan Suku Bunga Acuan Pasar Uang Baru Malam Ini

IndONIA akan menggantikan JIBOR ke depan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Bank Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan suku bunga acuan Pasar Uang Antarbank (PUAB) jangka waktu (tenor) satu hari (overnight) tanpa jaminan. Suku bunga bernama IndONIA itu dijadwalkan mulai dipublikasikan malam ini pada pukul 19.30 WIB.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Yoga Affandi menjelaskan, ke depannya IndONIA akan menggantikan JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) overnight. "Hanya saja masih masa transisi, jadi nanti ada IndONIA dan tetap ada JIBOR overnight, per 2 Januari 2019 baru resmi digantikan," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (1/8).

Baca juga, Indonesia akan Miliki Dua Acuan Pasar Uang.

Sebelumnya, JIBOR menjadi satu-satunya suku bunga acuan PUAB. Suku bunga acuan tersebut terbagi menjadi tenor satu hari, satu minggu, satu bulan, tiga bulan, enam bulan, serta 12 bulan.

 

JIBOR, kata Yoga, dibentuk berdasarkan bunga yang dikuotasi atau disampaikan 24 bank kontributor. Sedangkan IndONIA dibentuk berdasarkan suku bunga transaksi PUAB.

Baca juga, Ini Sisi Negatif dan Positif Pengaktifan Kembali SBI.

BI menilai, jika hanya menaikkan atau menurunkan JIBOR, tenor overnight tidak bergerak maka diperlukan IndONIA. "Kalau tidak bergerak transmisi kebijakan jadi terhambat," jelas Yoga.

Ia berharap dengan adanya IndONIA, transmisi atau penerapan kebijakan suku bunga acuan BI bisa cepat terlihat pada suku bunga bank. Pasalnya, suku bunga PUAB nantinya dapat memengaruhi suku bunga dana dan kredit perbankan.

Secara rinci, kata Yoga, seluruh data transaksi PUAB akan masuk ke BI pada 18.00 WIB. Lalu pada pukul 19.30 WIB, rate IndONIA yang didasarkan pada rata-rata bunga yang terbentuk dari transaksi hari itu akan dirilis oleh BI.  Sebagai informasi, per Juni 2018 nilai transaksi pasar uang per hari sebesar Rp 19,5 triliun. Sedangkan jumlahnya sebanyak Rp 40 triliun.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement