Senin 30 Jul 2018 08:32 WIB

GPN Kementan Momentum Kembangkan Pangan Lokal

GPN Diharapkan mampu mensosialisasikan potensi bahan pangan lokal nusantara

Red: EH Ismail
Gelar Pangan Nusantara (GPN) 2018. Acara yang dilakukan sejak 27 hingga 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta.
Gelar Pangan Nusantara (GPN) 2018. Acara yang dilakukan sejak 27 hingga 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian menyelenggarakan Gelar Pangan Nusantara (GPN) 2018. Acara yang dilakukan sejak 27 hingga 29 Juli 2018 di Balai Kartini, Jakarta, ini mampu menarik ribuan pengunjung untuk mengetahui  berbagai potensi pangan lokal Nusantara. GPN dikemas dalam bentuk pameran, peragaan, talkshow dan lainnya.

"Dengan banyaknya jumlah pengunjung, kami harapkan mampu mensosialisasikan begitu kayanya potensi bahan pangan lokal nusantara kita," kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (29/7).

Agung mengatakan, melalui pameran, talkshow, temu bisnis dan lainnya, GPN telah mengubah paradigma masyarakat dalam mengkonsumsi pangan, yaitu penganekaragaman pangan melalui pangan beragam, bergizi seimbang dan aman. Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, terlihat respon cukup antusias dari masyarakat untuk mengetahui lebih jauh potensi pangan lokal dan keanekaragaman pangan yang ada di nusantara.

GPN yang mengangkat tema "Menjadikan Pangan Lokal Nusantara Berdaya Saing Global", telah terjadi pertukaran informasi dan promosi serta menjalin kemitraan bisnis dan pasar.

Melalui talkshow yang menghadirkan para pakar dibidangnya, pengunjung mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang tekhnologi dan pemasaran pangan lokal terkini untuk mendorong pengembangan pangan lokal yang ada.

Agung menjelaskan, rangkaian GPN bukan sekedar seremonial semata, namun dapat dimaknai sebagai usaha kita dalam rangka mempromosikan pemanfaatan dan pengembangan pangan nusantara, serta menggali peluang dan membangun kerja sama seluruh stakeholder terkait pengembangan pangan nusantara untuk dapat berdaya saing global.

“Dengan berakhirnya pelaksanaan GPN ini tidak berartiupaya kita untuk mengembangkan pangan nusantara berdaya global hanya sampai di sini namun justru dapat dijadikan momentum untuk lebih mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal," ujar Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement