Jumat 27 Jul 2018 19:14 WIB

Indonesia Bersaing Incar Dana Asing

Hal ini untuk menjaga kesehatan fiskal dan sektor moneter tetap kredibel.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani (kanan) memberikan keterangan pers mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (27/7).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani (kanan) memberikan keterangan pers mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia saat ini tengah berada dalam persaingan mencari arus modal asing. Persaingan tersebut terjadi di antara negara berkembang yang terdampak kebijakan moneter Amerika Serikat. Seperti diketahui, kebijakan bank sentral AS dalam menaikkan suku bunga membuat arus modal keluar dari negara berkembang. 

"Jadi kita sekarang berkompetisi terhadap emerging country lain untuk bisa menarik modal," kata Sri di Jakarta, Jumat (27/7). 

Saat ini, kata Sri, pemerintah telah berupaya menjaga kesehatan fiskal, sektor moneter tetap kredibel, dan tetap menjaga perekonomian dalam negeri. Sri mengklaim kebijakan yang dilakukan sudah tepat.

"Banyak emerging country lain yang tidak mampu untuk merespons secepat itu karena masalah politik dalam negeri dan yang lain-lain," katanya.

Oleh karena itu, menurut Sri, kestabilan politik menjadi hal yang penting untuk mendukung langkah yang saat ini diperlukan dalam menghadapi tantangan global. Dia mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya memperbaiki fundamental ekonomi Indonesia.

"Terus perbaiki ekspor kita, perbaiki industri kita, perbaiki pertumbuhan ekonomi dan investasi," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement