Kamis 19 Jul 2018 10:37 WIB

Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut

Sentimen negatif menguatnya dolar AS dikhawatirkan membuka peluang pelemahan lanjutan

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (19/7) masih bergerak melemah. Rupiah melemah 8 poin menjadi Rp 14.422 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.414 per dolar AS.

"Pertahanan rupiah di teritori positif tampaknya tidak mampu bertahan lebih lama seiring mulai adanya sentimen negatif dari menguatnya laju dolar AS," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurut Reza, adanya sentimen tersebut dikhawatirkan dapat membuka peluang pelemahan lebih lanjut seiring belum adanya sentimen yang signifikan dapat membuat laju Rupiah bertahan di zona hijaunya. "Adanya RDG Bank Indonesia yang sementara ini diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunganya diharapkan dapat menahan pelemahan Rupiah lebih lanjut," ujar Reza.

Sebelumnya, pergerakan mata uang dolar AS masih bergerak positif seiring optimisme yang disampaikan Gubernur The Fed Jerome Powell. Dalam pidatonya, ia percaya bahwa ekonomi AS akan tumbuh stabil dan risiko dari imbas adanya perang dagang akan cenderung mengecil.

Akibat dari sentimen tersebut, laju rupiah cenderung tertekan dan kembali melemah. Berbeda dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka menguat sebesar 11,29 poin menjadi 5.902,03 seiring dengan menguatnya bursa saham global.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,86 poin (0,31 persen) menjadi 929,57.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement