Jumat 13 Jul 2018 16:14 WIB

BI Sebut Kurs Rupiah Cenderung Stabil

Kepercayaan pasar ikut berkontribusi terhadap stabilitas kurs rupiah

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil. Bank sentral mengklaim, kondisi itu berkat kepercayaan pasar pada berbagai kebijakan yang diterbitkan BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, inflow ke Surat Berharga Negara (SBN) per 2 Juli sampai 12 Juli 2018 menyentuh Rp 7,1 triliun. "Umumnya SBN berjangka panjang di atas 10 tahun," ujarnya kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat (13/7).

Angka tersebut, kata dia, menunjukkan kepercayaan para investor asing di Indonesia. Lebih lanjut menurutnya, di pasar valuta asing (valas), laju kurs rupiah juga baik.

"Suplai dolar AS cukup besar, cukup untuk memenuhi permintaan. Baik dari korporasi serta eksportir," ujar Perry.

BI mencatat, suplai dolar AS dari korporasi rata-rata sekitar 500 juta dolar AS sampai 600 juta dolar AS per hari. "Jadi terimakasih kepada korporasi dan eksportir yang menyuplai kebutuhan dolar AS di pasar valas, ini perkuat stabilitas rupiah," tuturnya.

Perry pun meminta korporasi yang membutuhkan dolar namun tidak segera, supaya melalui mekanisme swap. Pasalnya, swap rate cukup rendah. Untuk satu bulan misalnya, sekitar 6,2 persen.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (13/7), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.358 per dolar AS. Angka tersebut menguat dibandingkan kemarin, (12/7), yang Rp 14.435 per dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement