Jumat 13 Jul 2018 14:12 WIB

Pertamina dan UNS Buat Baterai Mobil Listrik

Dengan baterai ini, kendaraan bermotor mampu menempuh jarak 80-100 kilometer.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga berada di sekitar Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan di Anjungan Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/2). Penyediaan SPLU oleh PLN tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat umum yang selama ini sering me
Foto: Mohamad Hamzah/Antara
Sejumlah warga berada di sekitar Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang disediakan di Anjungan Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (21/2). Penyediaan SPLU oleh PLN tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat umum yang selama ini sering me

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil memproduksi Lithium Ion Battery (LIB) untuk penggerak motor listrik yang hemat dan murah.  Dengan beterai ini kendaraan bermotor listrik roda dua mampu menempuh jarak 80-100 kilometer hanya dengan biaya Rp 5.000,-.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, Pertamina mendukung pengembangan energi baru terbarukan. Ini sesuai dengan Roadmap Pertamina 2030 dan sejalan kebijakan global untuk menurunkan kadar emisi melalui penggunaan energi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.

“Baterai menjadi isu penting bagi pengembangan kendaraan listrik. Karena itu teknologi pembuatan baterai menjadi bisnis yang strategis," kata dia.

Senior Vice President Research & Technology Center, Herutama Trikoranto mengatakan Battery Cells produk kerjasama Pertamina UNS akan dijadikan battery pack, antara lain ditujukan untuk kendaraan bermotor listrik roda dua. Baterai ini merupakan pengembangan battery pack yang sebelumnya dibuat bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Mahasiswa ITS Ciptakan Material Pemurni Biogas dari Limbah

Menurut Herutama, satu unit battery pack nanti akan memiliki kapasitas 3 kWh untuk motor listrik dengan kekuatan 5 kW atau  lebih kurang setara dengan mesin motor dengan pembakaran internal berkapasitas 125-150 cc. 

“Kekuatan baterai mampu menjangkau jarak jauh. Untuk produksi selanjutnya Baterai lithion ini akan dikirim ke ITS di Surabaya,” katanya kepada wartawan Jumat (13/07).

Perbandingannya, lanjut Herutama sama dengan jarak tempuh sepeda motor dengan pembakaran internal (ICE, internal combustion engine) yang membutuhkan BBM 2-3 liter.  Dengan  tarif listrik tertinggi saat ini Rp 1.644,52 per kWh,  maka untuk jarak tempuh lebih jauh dengan biaya lebih murah. 

“Kendaraan listrik yang didesain menggunakan battery pack itu cukup 2-3 kali pengisian ulang per minggu untuk pemakaian normal di dalam kota,” ucap dia.

Herutama mengungkapkan LIB produksi Pertamina–UNS ini adalah produk baterai  Lithium Ion yang pertama karya anak bangsa yang dibuat pada skala demonstrasi yang siap untuk dikomersialisasikan. Baterei ini menjadi energi yang ramah lingkungan yang menjadi pengganti energi fosil untuk kendaraan bermotor.

Saat ini Pertamina bekerja sama dengan sejumlah lembaga riset untuk menjawab tantangan industri baterai salah satunya pada peningkatan kapasitas battery lithium ion dan peningkatan aspek keamanannya. Produksi baterai ini akan dikembangkan pada  penyimpan energi (Battery Energy Storage System) untuk back-up listrik, stabilisasi frekuensi listrik dan penyimpan listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Juga sebagai penyimpan energi dari solar PV pada instalasi Penerangan Jalan Umum(PJU), dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement