Kamis 05 Jul 2018 14:38 WIB

Rupiah Kembali ke Zona Rp 14.400 per Dolar AS Siang Ini

Pergerakan saham berada di zona merah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan kurs rupiah Kamis (5/7) siang ini, kembali melemah terhadap dolar AS. Mata uang Garuda tersebut memasuki level Rp 14.400 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka melemah 10 poin atau 0,07 persen di Rp 14.373 per dolar AS pada spot perdagangan mata uang.

Pelemahan semakin mendalam, hingga pada pukul 11.30 WIB, melemah 0,43 persen ke Rp 14.425 per dolar AS. Kemudian sekitar pukul 01.00 WIB sempat menguat 0,33 persen atau 47 poin ke Rp 14.410 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, nilai tukar terhadap dolar AS berada di posisi Rp 14.387 per dolar AS. Angka itu sedikit melemah dibandingkan posisi kemarin di Rp 14.343 per dolar AS.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada berharap, pergerakan kurs rupiah yang mampu memanfaatkan sejumlah penguatan sejumlah mata uang lainnya selain dolar AS bisa kembali terjadi. Hal itu seiring masih rendahnya nilai tukar rupiah dibandingkan dolar AS.

Seperti diketahui, pergerakan rupiah kemarin cukup positif. Dengan memanfaatkan penguatan mata uang euro terhadap dolar AS.  "Pelaku pasar terlihat melepas dolar AS jelang pengenaan tarif terhadap sejumlah barang impor Cina. Di sisi lain, penguatan rupiah turut terimbas kenaikan Yuan Cina setelah bank sentral Cina (PBoC) melakukan upaya menahan pelemahan mata uang tersebut," jelas Reza di Jakarta, Kamis, (5/7).

Dari dalam negeri, kata dia, adanya komentar dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2018 sebesar 5,2 sampai 5,3 persen turut memberikan sentimen positif. "Meski begitu, cermati dan waspadai jika kenaikan ini hanya bersifat sementara," tegasnya

Sementara itu, Pergerakan Indeks Harga Saham (IHSG) kembali berada di zona merah. Pagi tadi, indeks saham dibuka melemah 0,1 persen atau 5,73 poin di 5.727,91.

Sekitar pukul 10.00 WIB, IHSG semakin terperosok hingga menurun 41 poin atau 0,72 persen ke level 5.690. Kemudian melemah 0,35 persen atau 20,11 poin di 5.713,52 pada akhir perdagangan sesi I.

Baca juga, Rupiah Tertekan, Suku Bunga Acuan Naik Hingga 50 Bps.

Berbagai saham emiten di beberapa sektor juga terpantau melemah. Di sektor perbankan misalnya, saham empat bank besar yakni BBCA, BMRI, BBNI, serta BMRI terlihat berada di zona merah dengan pelemahan terdalam dialami oleh saham Bank Mandiri sebesae 3,41 persen di 6.375.

Di sektor konsumer, sebagian besar sahamnya pun melemah. Hingga siang ini, hanya saham PT Mayora Indah (MYOR) yang tampak menguat hingga 1,03 persen atau 30 poin di 2.950.

Sebelumnya, Danpac Sekuritas menilai, laju IHSG hari ini berpeluang konsolidasi menguat. Dengan perkiraan support di level 5.700 sampai 5.557 serta resistance di level 5.752 sampai 5.832.

Perkiraan tersebut setelah melihat IHSG yang ditutup menguat signifikan kemarin. Melalui laporannya, Danpac Sekuritas menyebutkan, pelaku pasar mencoba memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk.

Pergerakan kurs rupiah yang juga menguat ditambah beberapa berita positif kemarin, turut membuat IHSG bertahan di zona hijau. Diharapkan IHSG melanjutkan tren pembuatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement