Kamis 05 Jul 2018 08:52 WIB

Uni Eropa Ingin Hindari Perang Dagang dengan AS

AS telah memberlakukan tarif terhadap produk baja dan aluminium dari Uni Eropa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Uni Eropa
Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Uni Eropa (UE) akan melakukan segala upaya untuk menghindari perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu (4/7).

Dalam kesempatan tersebut, Merkel  menggarisbawahi komitmen negaranya untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanan secara bertahap, titik lain pertentangan dengan Washington. "Penting untuk mencoba meredakan konflik ini sehingga tidak berubah menjadi perang nyata, tetapi tentu saja ada dua sisi untuk itu," kata Merkel kepada parlemen Jerman.

Baca juga, Cina Ajak Eropa untuk Bersekutu Lawan AS dalam Perdagangan

Ia menambahkan, Kepala Komisi Eksekutif Uni Eropa, Jean-Claude Juncker akan segera melakukan perjalanan ke AS.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium UE. Mereka juga mempertimbangkan apakah akan menambahkan tarif pada mobil, truk dan suku cadang mobil. Tindakan ini tentunya dapat menyakitkan bagi Jerman dengan industri otomotif utamanya.

Menurut Merkel, fungsi ekonomi dunia yang baik tergantung pada negara-negara yang bekerja bersama sebagai mitra. Ia juga mempertanyakan nilai mengukur surplus dan defisit dengan perdagangan barang saja. Jika layanan digital dimasukkan, ia melanjutkan, kemungkinan AS akan mengalami surplus perdagangan dengan Eropa.

"Ini hampir kuno hanya untuk menghitung barang dan tidak menghitung layanan," katanya.

AS juga menekan Jerman atas apa yang dianggap pembelanjaan pertahanan tidak mencukupi jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO 11-15 Juli di Brussels, Belgia. Pada 2014, sekutu NATO setuju untuk menghentikan pemotongan anggaran pertahanan dan mulai menghabiskan lebih banyak saat ekonomi mereka tumbuh. Sebanyak dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) digunakan untuk pertahanan dalam satu dekade.

Pengeluaran Jerman saat ini berjumlah 1,24 persen dari PDB. Merkel mengatakan, meskipun pengeluaran meningkat namun relatif terhadap apa yang dilakukan dalam hal produk domestik bruto mereka yang jauh dari cukup.

"Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menghabiskan 1,5 persen dari produk domestik bruto untuk ini pada 2025," ujarnya. Apalagi Jerman adalah mitra terpercaya dalam NATO.

"Kami adalah penyedia pasukan terbesar kedua, kami berpartisipasi dalam banyak misi, dan Jerman akan tetap menjadi mitra terpercaya dalam NATO," tegas Merkel.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement