Rabu 04 Jul 2018 07:50 WIB

Cina Ajak Eropa untuk Bersekutu Lawan AS dalam Perdagangan

AS sedang melancarkan perang dagang dengan Cina dan negara Uni Eropa

Rep: Marniati/Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menekan Uni Eropa (UE) untuk mengeluarkan pernyataan bersama terhadap kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump pada KTT akhir bulan ini. Cina juga menawarkan untuk membuka lebih banyak pasar Cina untuk produk Uni Eropa.

Dalam pertemuan di Brussels, Berlin dan Beijing, para pejabat senior Cina, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He dan diplomat top pemerintah Cina, Penasihat Negara Wang Yi, telah mengusulkan aliansi antara dua kekuatan ekonomi tersebut. Sebuah proposal telah diajukan untuk Cina dan UE agar meluncurkan aksi bersama melawan Amerika Serikat di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Tetapi Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, telah menolak gagasan bersekutu dengan Beijing untuk melawan Washington. KTT Cina-Eropa di Beijing akan diadakan pada 16-17 Juli.

Pejabat UE mengatakan, KTT diharapkan menghasilkan pengumuman resmi sederhana, yang menegaskan komitmen kedua belah pihak terhadap sistem perdagangan multilateral. KTT juga diharapkan menghasilkan  perjanjian untuk membentuk  kelompok kerja untuk memodernkan WTO.

Wakil Perdana Menteri Liu He telah mengatakan secara pribadi bahwa Cina siap untuk pertama kalinya menetapkan sektor  untuk investasi Eropa pada KTT tahunan. KTT ini diharapkan  dihadiri oleh Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Cina Li Keqiang dan pejabat tinggi Uni Eropa.

Pejabat UE menerangkan media pemerintah Cina telah mempromosikan pesan bahwa UE berada di pihak Cina. Ini membuat UE berada di posisi yang rumit. KTT pada  2016 dan 2017, berakhir tanpa pernyataan karena perbedaan pendapat atas Laut Cina Selatan dan perdagangan.

"Cina ingin agar Uni Eropa berdiri dengan Beijing melawan Washington, untuk memihak. Kami tidak akan melakukannya dan kami telah mengatakan itu pada mereka," kata seorang diplomat Eropa.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari tujuan KTT Beijing.

Meskipun  Trump menetapkan kebijakan tarif pada ekspor logam Eropa dan ancaman untuk  industri mobil UE, namun Brussels berbagi kekhawatiran dengan Washington tentang pasar tertutup Cina. Pemerintah Barat mengatakan pasar tertutup Cina adalah manipulasi perdagangan Beijing untuk mendominasi pasar global.

"Kami setuju dengan hampir semua keluhan yang dimiliki AS terhadap Cina, hanya saja kami tidak setuju dengan bagaimana AS menanganinya," kata diplomat lainnya.

Namun, sikap Cina sangat mencolok mengingat hubungan ekonomi dan keamanan yang kuat antara Washington dengan negara-negara Eropa. Ini menunjukkan  kekhawatiran Cina tentang perang dagang dengan Washington. Pemerintah Trump berencana  memberlakukan tarif barang tambahan  senilai 34 miliar dolar AS untuk impor Cina pada 6 Juli mendatang 

Ini juga menggarisbawahi keberanian baru Cina dalam mencoba merebut kepemimpinan di tengah perpecahan antara AS dan sekutu Eropa, Kanada dan Jepang mengenai berbagai masalah termasuk perdagangan bebas, perubahan iklim dan kebijakan luar negeri.

"Trump telah memecah Barat, dan Cina berusaha memanfaatkan itu. Tidak pernah nyaman dengan Barat menjadi satu blok," kata seorang pejabat Eropa yang terlibat dalam diplomasi Uni Eropa-Cina.

Menurut pejabat itu, Cina sekarang merasa dapat mencoba memisahkan Uni Eropa di banyak bidang, seperti perdagangan dan hak asasi manusia. Pejabat lainnya menggambarkan perselisihan antara Trump dan sekutu Barat di KTT Group of Seven bulan lalu sebagai hadiah ke Beijing karena menunjukkan para pemimpin Eropa kehilangan sekutu lama. Setidaknya dalam kebijakan perdagangan.

Utusan Eropa mengatakan mereka sudah merasakan urgensi yang lebih besar dari Cina pada 2017 untuk menemukan negara-negara yang bersedia  melawan kebijakan "First America".

Sebuah laporan oleh Grup Rhodium yang berbasis di New York, sebuah konsultan penelitian, pada  April lalu menunjukkan pembatasan Cina pada investasi asing lebih tinggi di setiap sektor dibandingkan dengan UE. Sementara banyak dari pengambilalihan besar Cina di UE tidak akan  dimungkinkan untuk perusahaan UE di Cina.

Cina telah berjanji untuk membuka diri. Namun para pejabat UE mengharapkan setiap gerakan bersifat lebih simbolis daripada substantif.

Mereka mengatakan keputusan Cina pada  Mei untuk menurunkan tarif pada mobil impor akan membuat sedikit perbedaan. Ini karena impor merupakan bagian kecil dari pasar. Rencana Cina untuk bergerak  ke kendaraan listrik menandakan bahwa setiap manfaat baru yang ditawarkan produsen mobil Eropa  akan cepat berlalu.

"Setiap kali kereta telah meninggalkan stasiun, kami diizinkan untuk memasuki platform," kata eksekutif Eropa yang berbasis di Beijing.

Namun, tawaran Cina pada KTT mendatang mencerminkan kekhawatiran Beijing bahwa KTT diatur untuk menghadapi kontrol UE yang lebih ketat.  Regulator juga menghalangi upaya pengambilalihan Cina di AS.

UE berusaha  meloloskan undang-undang untuk memungkinkan pengawasan yang lebih besar terhadap investasi asing.

"Kami tidak tahu apakah tawaran untuk membuka aliansi ini nyata. Ini tidak mungkin menandai perubahan sistemik," kata seorang diplomat UE lainnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement