Selasa 03 Jul 2018 19:36 WIB

Bankir Peringatkan Kemungkinan Perang Investasi AS-Cina

Perang investasi hanya akan merugikan kepentingan ekonomi Amerika.

Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.
Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Seorang bankir berpengaruh pada Senin (2/7) memperingatkan, pemerintahan Trump kemungkinan akan menargetkan investasi dalam perang perdagangan Amerika Serikat-Cina. Namun, perang itu hanya akan semakin merugikan kepentingan dan kesejahteraan ekonomi Amerika.   

Dominic Ng, CEO East West Bank yang berbasis di Los Angeles, mengatakan hal tersebut dalam sebuah artikel yang dikirim ke Xinhua. East West Bank adalah salah satu dari lima bank teratas dalam daftar tahunan Bank Terbaik Amerika di tahun 2018.   

Ng mengatakan, perang investasi adalah mungkin. Ini mengingat pendekatan Presiden yang konfrontatf dan tidak dapat diprediksi terhadap Cina dan ekonomi internasional secara umum.  

Melihat pernyataan yang tidak jelas dan tidak konsisten oleh Presiden Donald Trump dan pejabat-pejabat seniornya, Ng menilai pemerintahan Trump dapat mempolitisasi undang-undang untuk memperluas penyeleksian investasi-investasi asing. Mereka menggunakan keamanan nasional sebagai alasan.   

Pembatasan investasi tersebut akan semakin mengurangi investasi Cina yang sudah menyusut di Amerika Serikat. Bankir melihat penurunan tajam dalam investasi langsung Cina di Amerika Serikat tahun ini.

Baca juga,  Dunia Khawatir Perang Dagang antar Cina dan AS.

Menurut laporan Rhodium Group yang dikeluarkan pada akhir Juni, investasi langsung Cina di Amerika Serikat diperkirakan menjadi 1,8 miliar dolar AS dalam lima bulan pertama 2018, turun 90 persen dari periode yang sama tahun lalu.  

Ng menyalahkan penurunan investasi pada kajian Komite Investasi Asing di Amerika Serikat dan sikap kebijakan konfrontatif terhadap Cina. "Investasi outbound global Tiongkok telah bangkit kembali ke tingkat pra-2016, dan itu pulih kuat di Eropa - sangat kontras dengan gambaran di AS," ujar Ng berkomentar.

Pembatasan pada perusahaan Cina, kata ia, akan lebih lanjut mengalihkan modal Cina ke Eropa dan ekonomi lainnya. Ini karena tidak ada mekanisme atau lembaga pemerintah yang secara hukum ditugaskan untuk menerapkan pembatasan investasi berdasarkan kasus per kasus. 

Dalam artikel tersebut, bankir mengutip pembatasan AS pada investasi otomotif Cina. Hal itu bisa membunuh investasi seperti pabrik kaca mobil Fuyao di Ohio atau pabrik Giti Tire di South Carolina yang masing-masing mendukung ratusan pekerjaan kerah biru.

Dalam artikel tersebut, Ng juga memperingatkan pemerintahan Trump untuk tidak meremehkan kemampuan Cina dalam membalas Paman Sam. Ia menilai, Cina dapat memaksimalkan perusahaan-perusahaan AS yang saat ini menikmati keuntungan dari pasar Tiongkok.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement