Selasa 12 Jun 2018 15:00 WIB

Panen, Jatim dan Jateng Hasilkan 2,9 Juta Ton Gabah

Produksi nasional surplus 3.113.014 juta ton dari kebutuhan beras nasional sebesar 2.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Panen perdana padi organik di Desa Kaligerman, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Foto: Kemenpora.go.id
Panen perdana padi organik di Desa Kaligerman, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Stok gabah di Jawa Tengah dan Jawa Timur ada dan cukup melimpah karena panen gadu. Luas lahan padi yang diap panen di dua provinsi tersebut mencapai 564.326 hektare dari luas panen nasional 1,77 juta hektare.

Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, dari potensi luasan panen dua provinsi tersebut bisa menghasilkan 2,9 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 1.841.102 ton beras.

"Jika dihitung secara nasional maka jumlah GKG pada bulan juni ini akan diperoleh 9.190.230 ton GKG setara dengan 5.765.951 ton beras," ujarnya yang melakukan tinjauan, Selasa (12/6). Jumlah ini menunjukkan produksi nasional surplus 3.113.014 juta ton dari kebutuhan beras nasional sebesar 2.652.937 ton beras.

Berdasarkan data tersebut, ia optimis cadangan beras nasional bukan menjadi masalah lagi.Menurutnya, pada panen gadu Juni-Agustus kali ini memiliki kualitas gabah sangat baik dengan kadar air yang rendah.

Selain melakukan Serap Gabah Petani (Sergap), Gatot juga meminta petani yang sudah panen untuk langsung mengolah tanah sehingga bisa kembali ditanami padi. Apalagi, curah hujan yang masih cukup banyak pada musim tanam kedua ini.

"Petani disarankan tidak menunggu lama-lama karena kita berpacu dengan waktu, jika tanam terlalu lama bukan tidak mungkin akan terjadi gagal panen karena menjelang musim kemarau tiba," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement