Rabu 06 Jun 2018 23:54 WIB

OJK Dukung Pengembangan Sektor Perikanan Lewat LKM

Sinergi OJK dan KKP yaitu program asuransi nelayan dengan capaian premi Rp 8,7 miliar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua DK OJK Wimboh Santoso
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua DK OJK Wimboh Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk terus memajukan sektor kelautan dan perikanan. Terutama melalui lembaga keuangan mikro (LKM) Nelayan.

Berdasarkan siaran pers OJK, Rabu (6/6), Ketua Dewan Komisaris OJK Wimboh Santoso mengatakan pendampingan dan perkuatan modal kerja LKM Nelayan ini dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan (LPMUKP).

Saat ini suku bunga dari LPMUKP kepada LKM Nelayan sekitar tiga persen sementara suku bunga kepada nasabah tujuh persen per tahun. Kredit diberikan kepada nelayan sesuai kebutuhan, untuk keperluan pengadaan peralatan, pakan ternak, bibit utk nelayan budidaya, dan pemeliharaannya. 

Sinergi OJK dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan selama ini sudah berjalan baik; seperti program asuransi nelayan, dengan capaian tahun 2017 sebanyak 500 ribu nelayan dengan jumlah premi sebesar Rp 87,5 miliar, dan jumlah klaim per April 2018 sebesar Rp 36,3 miliar. 

Selain itu sudah berjalan juga program asuransi usaha budidaya udang, dengan capaian sebanyak 2.004 pembudidaya, luas area 3.300 hektar dan jumlah premi sebesar Rp1.5 miliar. Jumlah klaim per April 2018 yaitu 57,41 Ha dengan nilai klaim Rp 287 juta. 

Selama ini OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjalankan program Jaring (Jangkau, Sinergi dan Guideline) yang memberikan pembiayaan industri jasa keuangan kepada pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan pada posisi akhir Maret 2018 tercatat telah mencapai Rp 28,02 triliun.

Dalam peresmian ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa program penting karena saat Jokowi bertemu dengan sejumlah nelayan seringkali yang dikeluhkan adalah masalah permodalan dan pembiayaan. 

LKM yang diperuntukan bagi nelayan, peternak, maupun penambak diharap bisa memberikan ruang kepada mereka ketika membutuhkan akses permodalan sesuai kebutuhan. Dalam program awal pemerintah berencana memberikan bunga untuk LKM ini sekitar tujuh persen per tahun. Namun, Jokowi berharap bunga ini bisa lebih rendah.

"Saya usul dari tujuh persen bisa turun jadi tiga persen saja per tahun," ujar Jokowi ketika meresmikan Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement