Selasa 05 Jun 2018 20:57 WIB

Pertamina: Motor BBM Bukan Layanan Pesan-Antar

Motor BBM hanya untuk pelayanan kondisi darurat pada saat mudik Lebaran.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mencoba motor satgas BBM saat meninjau kios PT Pertamina di rest area jalan tol Pejagan-Pemalang, Kertasari, Kabupaten Tegal, Sabtu (2/6).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mencoba motor satgas BBM saat meninjau kios PT Pertamina di rest area jalan tol Pejagan-Pemalang, Kertasari, Kabupaten Tegal, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Pertamina (Persero)Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY mengingatkan, personel motor (motoris) Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan armada layanan pesan- antar. Namun sepeda motor telah disiapkan untuk bisa mengangkut BBM tersebut dioperasikan pada kondisi tertentu (darurat), agar bisa menerobos kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas.

"Ini bersifat darurat agar bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM," ungkap Unit Manager Communication and CSR MOR IV Jateng dan DIY, Andar Titi Lestari, di Semarang, Selasa (5/6).

Oleh karena itu, kata dia, Pertamina menghimbau agar masyarakat yang akan mudik untuk mengisi BBM dengan penuh, sebelum memulai perjalanan untuk mudik. Ia juga mengatakan, pada mudik Lebaran kali ini, Pertamina MOR IV menyiapkan sedikitnya 200 unit motoris BBM, dengan masing-masing memiliki kapasitas angkut BBM hingga 30 liter.

Ke-200 motoris BBM ini disebar di 160 titik. Apabila ada kepadatan, motoris BBM akan menembus kemacetan dan kepadatan lalu lintas untuk mendekatkan BBM kepada konsumen. Untuk mendukung mobilitas Motoris BBMini, Pertamina juga bekerja sama dengan pihak kepolisian. "Khususnya dalam hal pengondisian jalan, agar motoris BBM bisa leluasa menjangkau konsumen yang sedangmembutuhkan, ungkapnya.

Andar juga mengunkapkan, berbeda dengan fasilitas Kiosk pada mudik Lebaran tahun sebelumnya, pada tahun ini Pertamina MOR IV juga telah menyiapkan fasilitas untuk transaksi menggunakan Electronic Data Capture (EDC). Pertamina bekerja sama dengan Bank Mandiri, BNI serta BRI. "Sehingga untuk transaksi BBM di KiosK, para pemudik dapat menggunakan kartu debit dan uang elektroniknya," kata Andar.

Menjelang Puncak Arus Mudik Lebaran 2018 yang diprediksi akan berlangsung pada 8 hingga 13 Juni 2018, PT Pertamina MORIV Jateng dan DIY telah mempersiapkan layanan BBM di tempat yang rawan dengan kepadatan. Sedangkan berdasarkan tren peningkatan konsumsi BBM dan elpiji yang terjadi selama ini, Pertamina telah menyiapkan stok tambahan yang bervariasi di tiap- tiap daerah dengan rata- rata kenaikan 30 persen untuk Gasoline (Premium dan Pertamax Series) yaitu dari 11.394 KLmenjadi 15.514 KL.

Sedangkan Gas oil (Solar/Bio + PertaminaDex series) akan mengalami penurunan hingga 10 persen dari konsumsi normal, 5.740KL menjadi 5.166 KL. Hal itu terkait dengan penurunan aktivitas logistik dan pembatasankendaraan angkutan barang.

Namun, Pertamina Dex dan Dexlite akan mengalami kenaikan 37 persen dan 43 persen untuk BBM dan rata- rata kenaikan hingga 8 persen untuk elpiji (PSO dan Non-PSO) dibandingkan rata- rata konsumsi harian 2018. Jumlah itu setara dengan 28.736.410 tabungdari rata- rata normal 26.162.813 tabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement