REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkunjung ke Pasar Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah untuk meninjau penyaluran kredit ultra mikro (UMI) kepada masyarakat. Realisasi penyaluran kredit UMI telah mencapai Rp 1 triliun dengan jumlah nasabah sebanyak 385 ribu orang per 22 Mei 2018.
"Biasanya saya memang kalau di beberapa kota lihat perkembangan kredit usaha ultra mikro. Bagus melihat kondisi ekonomi masyarakat yang terus bergulir dan tentu pemerintah ingin agar ekonomi dan masyarakat bisa terus bekerja secara baik," kata Sri di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Sabtu (26/5).
Sri menjelaskan, kredit UMI diberikan pada usaha yang tidak mendapatkan Kredit Usaha Rakyat. Ia mengaku, rata-rata nasabah program tersebut hanya membutuhkan pinjaman sekitar Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi usaha ultra-mikro di Pasar Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (26/5).
"Masyarakat kecil ini memang segmen yang berbeda dan selama ini mereka dapat pinjaman dari berbagai sumber tapi dengan biaya yang lebih tinggi. Ada yang 24 persen bahkan 50 persen," ujar Sri.
Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk kredit dengan sifat dana bergulir tersebut pada tahun ini. Sri mengaku, pemerintah berencana untuk menambah alokasi anggaran untuk kredit UMI pada tahun depan.
"Insya Allah (ditambah). Nanti kita lihat dalam APBN. Kan mau dibahas dengan dewan," ujar Sri.
Kedatangan Sri ke Pasar Telukan disambut antusias oleh para pedagang dan juga masyarakat setempat. Ia menyempatkan diri berbincang dan menanyakan kondisi usaha para pedagang. Beberapa masyarakat juga melakukan swafoto dengan mantan Direktur Eksekutif Bank Dunia tersebut.