REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakejadian bom bunuh diri di Surabaya, maskapai Citilink Indonesia mengaku meningkatkan keamanannya. Anak usaha Garuda Indonesia itu pun mengingatkan, agar penumpang tidak bercanda untuk berbagai hal seputar keamanan.
"Diharapkan penumpang tidak membuat bercandaan isu tetantang membawa bom dan yang lain. Candaan itu kadang kala diucapkan secara tidak sadar tapi guyon," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo di Jakarta, Senin, (14/5). Ia menegaskan, segala yang mengganggu keamanan akan ditindak sesuai prosedur. "Peningkatan keamanan tentunya intensitas akan kita naikkan," tambahnya.
Dengan adanya isu terorisme segala macam, dia mengatakan Citilink tidak sendirian. "Kita bersama semua stakeholder yang bergerak di bidang penerbangan seperti Angkasa Pura (AP), kita punya program sama untuk meningkatkan kewaspadaan," ujar Juliandra.
Dia menambahkan, AP juga meningkatkan intensitas pemeriksaannya. "Kita pun ada campaign yang kita keluarkan, akan kita lakukan ke semua personrl untuk saling perhatikan proses kerja. Kalau melihat ada yang tidak biasa baik yang dilakukan orang lain maupun proses kerja, segera laporkan ke petugas berwajib," tuturnya.
Citilink juga berencana melakukan ramp check untuk melihat semua proses. Setiap tahun, perusahaan memang melakukan pengecekan itu agar para awak kabin mengutamakan keamanan. "Jadi manajemen akan turun untuk melakukan ramp check. Saya yakin para stakeholder dalam hal ini Kementerian Perhubungan Dirjen Udara semua bakal lakukan hal sama," kata Juliandra.
Lebih lanjut, ia meminta supaya penumpang tetap tenang. Pasalnya, keamanan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik maskapai atau pun petugas Aviation Security.