Kamis 10 May 2018 22:42 WIB

Luhut Tawarkan Kerja Sama Pembangunan Pelabuhan ke Korsel

Juga yang ingin membuka peluang melakukan riset bersama di bidang minyak kelapa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan hasil rapat perkembangan pembangunan light rail transit (LRT) di Kemenko Maritim, Rabu (11/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan hasil rapat perkembangan pembangunan light rail transit (LRT) di Kemenko Maritim, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) saat ini sudah menandatangani kesepakatan pengaturan pelaksanaan untuk mendirikan Pusat Penelitian dan Kerja sama Teknologi Kelautan (PPKTK). Selain kerja sama dalam hal teknologi kelautan, Menko Maritim Luhut Binsar pandjaitan juga mengharapkan kerja sama lain yang masih berkaitan dengan bidang yang sama.

"Dengan kemajuan Korea di bidang kepelabuhanan, kami ingin menawarkan kerja sama dalam bentuk penguatan kapasitas dan pembangunan pelabuhan ramah lingkungan di beberapa wilayah Indonesia," kata Luhut, Rabu (9/5).

Luhut menjelaskan pihaknya juga ingin membuka peluang untuk melakukan riset bersama di bidang minyak kelapa sawit. Dengan begitu ada kerja sama dalam materi campuran biodiesel serta pengembangan pelabuhan.

Menurutnya, pemerintah saat ini memiliki keinginan kerja sama riset di bidang lingkungan hidup. "Kami itu sangat serius untuk masalah lingkungan hidup, keberlanjutan itu baik di darat maupun di laut, dan kami juga ingin mencapai sustainability development goals sehingga kami juga ingin Korea dapat membantu untuk bersama-samamenangani permasalahan sampah laut," jelas Luhur.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Korsel Kim Young Choon menyambut baik tawaran pemerintah Indonesia. Kim Young Choon setuju dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama kedua negara.

Kim Young Choon mengatakan kedatangannya ke Indonesia untuk melihat apa saja yang bisa dilakukan dalam kerja sama dengan Indonesia. "Sampai di mana proses implementasi dari kesepakatan kerja sama kita selama ini," tutur Kim Young Choon .

Kim Young Choon berharap baik Korsel dan Indonesia bisa memulai menjajaki kerja sama di bidang pembangunan pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut pada 2019. Kim Young Choon menuturkan pasang surut lautan ini merupakan salah satu energi baru yang juga bisa dikembangkan di Indonesia.

Penandatangan PPKTK bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Korsel di bidang ilmu dan teknologi kelautan. PPKTK rencananya dibangun di Cirebon, Jawa Barat. PPKTK ini akan dijalankan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement