REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan baru untuk 402 ribu kredit dengan total nilai Rp 8,7 triliun sepanjang kuartal pertama 2018. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, dari jumlah kontrak tersebut, sebanyak 165 ribu adalah pembiayaan untuk motor baru. Sementara, kontrak untuk mobil baru yang dibiayai Adira Finance mencapai 13 ribu unit.
"Ini memberikan pangsa pasar bagi perusahaan sebesar 11,3 persen untuk sepeda motor baru dan 4,4 persen untuk mobil baru," ujar Hafid, saat memberikan paparan mengenai kinerja perusahaan pada wartawan, di Jakarta, Jumat (4/5).
Pada kuartal kedua, Hafid memprediksi akan ada peningkatan pada penyaluran pembiayaan baru minimal 10 persen. Menurut dia, peningkatan itu biasanya didorong oleh tren kenaikan penjualan kendaraan pada momen Ramadhan dan Idul Fitri. "Kita lihat satu bulan sebelum Lebaran penjualan kendaraan biasanya meningkat. Kuartal kedua pasti akan lebih bagus," kata dia.
Hingga saat ini, sepeda motor masih menjadi penyumbang utama pembiayaan baru di Adira Finance dengan kontribusi sebesar 48 persen atau senilai Rp 4,2 triliun. Di posisi kedua adalah pembiayaan mobil sebesar 45 persen atau senilai Rp 3,9 triliun. Adapun sisanya berasal dari pembiayaan barang-barang rumah tangga (durables) senilai Rp 588 miliar.