REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 22 poin menjadi Rp 13.960 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.938 per dolar AS.
"Pergerakan dolar AS kembali menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, membaiknya ekonomi Amerika Serikat dan masih adanya penilaian akan perlambatan ekonomi di Eropa memberikan dorongan pada dolar AS," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (3/5).
Ia menambahkan, pergerakan mata uang dunia juga dipengaruhi oleh masih adanya prospek kenaikan suku bunga The Fed.Dari dalam negeri, lanjut dia, data inflasi April 2018 yang tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya diharapkan direspons positif pasar. Apalagi, pemerintah menilai laju inflasi pada April 2018 sebesar 0,1 persen merupakan pencapaian yang baik.
"Diharapkan sentimen itu direspons positif pasar sehingga pelemahan nilai tukar rupiah dapat tertahan," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah juga optimistis ekonomi nasional masih akan tumbuh kuat pada tahun ini di tengah sejumlah data yang menunjukkan kondisi yang masih stabil.
"Daya beli masyarakat masih baik, cadangan devisa Indonesia juga relatif masih besar," katanya.