Senin 30 Apr 2018 01:27 WIB

Tahun Ini, Listrik Aliri Seluruh Desa di Kaltim dan Kaltara

Rasio elektrifikasi di Kalimantan sudah mendekati 100 persen.

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Israr Itah
Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon (ketiga dari kiri), menyalakan meteran listrik milik seorang warga di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (26/4). PLN menargetkan seluruh desa di Kaltim dan Kaltara bakal teraliri listrik pada 2018 ini.
Foto: REPUBLIKA/Rakhmat Hadi Sucipto
Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon (ketiga dari kiri), menyalakan meteran listrik milik seorang warga di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (26/4). PLN menargetkan seluruh desa di Kaltim dan Kaltara bakal teraliri listrik pada 2018 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan seluruh desa di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) teraliri listrik pada tahun ini. PLN yakin bisa mencapai target tersebut karena rasio elektrifikasi di Kalimantan sudah mendekati 100 persen.

“Saat ini kami tinggal memperluas jaringan listrik pada titiik-titik yang belum berlistrik sehingga warga benar-benar dapat menikmati listrik. Kami pastikan pekerjaan ini akan selesai pada tahun 2018,” jelas Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon,  saat mengecek proyek listrik di Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (26/4).

Desa Beringin Agung dan Bukit Merdeka juga sebenarnya sudah menikmati aliran listrik sejak Desember 2017. Namun, semua warga bisa seratus persen menikmatinya pada Januari 2018.

Dua desa tersebut berjarak 44 km dari Kota Balikpapan dan masuk dalam proyek listrik desa (Lisa). Proyek dimulai pada Oktober 2017 dan selesai pada 26 Desember 2017. “Dengan masuknya listrik ke desa ini selama 24 jam penuh, maka kualitas kehidupan masyarakat akan semakin meningkat,” ungkap Machnizon.

Warga desa sempat menikmati listrik, tetapi bukan dari PLN. Mereka mengandalkan pasokan listrik dan genset (mesin diesel) yang sangat terbatas kekuatan listriknya. “Kami lima tahun pakai genset. Itu juga hanya empat jam,” tutur Senang, warga Desa Bukit Merdeka.

“Kita iuran sebulan Rp 100 ribu. Sekarang pakai listrik PLN lebih irit karena beli pulsa listrik Rp 200 ribu untuk satu bulan, tetapi sudah terang sampai 24 jam,” tambah Yuliani, anak kedua Senang.

Listrik di Desa Beringin Agung dan Bukit Merdeka dibangun melalui jaringan tegangan menengah (JTM) 4,67 kilometer sirkit (kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) 5,35 kms. PLN memasok daya sebesar 200 kilovolt ampere (KVA) ke desa tersebut. Total nilai investasi yang dikeluarkan PLN untuk proyek tersebut mencapai Rp 3,1 miliar.

Total pelanggan di kedua desa tercatat 186. Potensi tambahan pelanggan masih ada. Listrik disuplai oleh sistem kelistrikan Mahakam, yakni sistem yang memasok listrik untuk Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.

Daya mampu sistem Mahakam, menurut Machnizon, hingga April 2018 mencapai 484 MW dengan beban puncak sebesar 370 MW. Daya mampu tersebut belum termasuk dari pembangkit yang saat ini dalam fase pemeliharaan untuk keandalan operasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Hingga kini, 1.520 desa di Kaltim dan Kaltara sudah 100 persen berlistrik. Jumlah desa di Kaltim lebih banyak mencapai 1.038, sementara di Kaltara 482 desa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement